29.11.11

Tentang Fatih

Fatih adalah anak lelaki saya. Nama lengkapnya adalah Yusuf Fatih Al-Amin. Usianya sekarang 5 tahun, bersekolah di TK Al-Ashri. Tak sama dengan sang kakak (bukan dalam makna negatif), Fatih memiliki kisah yang berbeda untuk didokumentasikan. Mulai dari fisik (iyalah laki-laki) yang cenderung kurus sampai pada minat, banyak berbeda. Dari sisi parenting, mereka berdua benar-benar mengharuskan saya untuk selalu belajar menjadi orangtua. Bagaimana tidak, saya kira mengasuh Fatih tak akan jauh berbeda dengan kakaknya. Ternyata perkiraan saya meleset, semua pola pengasuhan Taris tak bisa saya terapkan kepada Fatih. Benar-benar harus selalu belajar ternyata hidup ini J.

Contoh kecil saja, siapa sangka pada hari pertama masuk sekolah Fatih menangis. Kalau istilah psikologi dia ternyata termasuk anak phobia sekolah, tak gampang percaya untuk memasuki lingkungan baru tanpa saya. Mana pernah saya mengalami ini dengan Taris, dia bahkan bukan diantar saya sewaktu hari pertama sekolah karena waktu itu saya sibuk mengurusi bayi Fatih di rumah. But, I’m glad it’s over, mungkin suatu waktu saya akan buat catatan khusus mengenai ini J.

Perbedaan lain yang cukup menonjol antara Taris dan Fatih adalah soal minat. Jika sedari kecil Taris mudah sekali untuk diajari balistung, Fatih berada di jalur santai-santai saja dalam proses ini. Sampai saat ini pun dia masih tertatih-tatih untuk urusan yang tiga ini (bukannya tak bisa tapi itu tadi, santai). Tapi jangan ditanya kalo soal gambar-menggambar. Dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali, entah berapa banyak sketsa bisa dia hasilkan. Saya sampai bingung mau mengkoleksi semua sketsanya yang sudah beratus-ratus lembar itu bagaimana caranya? Kadang juga pusing kalo dia sudah membuat rumah berantakan dengan kertas-kertas berisi sketsanya. Belum lagi kalau dia bosan dengan kertas dia merambah dinding rumah (kontrakan! Arrggh), lantai (ini sih mudah dipel) bahkan hingga sprei tempat tidurnya! Huufft. Entah nantinya akan mengarah kemana minatnya ini, saya akan terus memantau perkembangannya. Kita lihat saja nanti…

2 komentar:

  1. Mungkin ada baiknya nonton film Taare Zameen Par, film India yang mengajarkan kita bahwa setiap anak adalah special plus dengan segala kelebihan dan kekurangannya. I cried when i watched this movie!
    Ini resensinya kalo minat baca:
    http://kacamatafilm.blogspot.com/2011/08/taare-zameen-par-every-child-is-special.html

    BalasHapus
  2. thanks referensinya, ncha. nanti kalo dapat cd/file nya saya tonton deh. btw, kukira cuman 3 idiots aja film india yang bagus selain kuch kuch hota hai, hehehe.

    BalasHapus