3.10.13

The Jacatra Secret : Novel Aksi dan Sejarah


Apa alasan yang biasanya membuatmu membeli sebuah buku? Saya banyak. Kadang karena penasaran, kadang karena saking anehnya sebuah buku menurutku, kadang karena saya mengenal penulisnya, kadang karena ingin saja. Macam-macam. Adapun alasan ketika saya memutuskan membeli The Jacatra Secret, terus terang adalah karena ada label 'segera difilmkan' di bagian luar plastik pembungkus buku itu.

Oke, kenapa bisa buku ini dikata akan segera difilmkan?

Membaca prolog The Jacatra Secret, rasanya telapak kaki saya mendadak dingin. Dingin karena tegang. Sebuah ritual satanic digambarkan di dalamnya. Amboi! Kemudian masuk ke bab selanjutnya, saya disuguhi sebuah kasus pembunuhan seorang profesor, pejabat Bappenas. Oke, sampai di situ saya pikir saya sudah paham kenapa buku ini akan segera difilmkan :)

Sayangnya, memasuki bab-bab selanjutnya ekspektasi saya akan aksi-aksi atau apa pun itu yang menegangkan sedikit tertunda. Penulis justru menghadirkan banyak sekali penjelasan sejarah melalui tokoh utamanya yang bernama John Grant. John Grant adalah seorang ahli simbol (di buku disebut simbolog, saya lebih suka menyebutnya ahli simbol) dari Amerika. Pria asing yang tengah berada di Indonesia dalam rangka menjadi nara sumber sebuah seminar. Menyimak penjelasan sejarah yang diungkapnya di acara seminar, juga yang dibicarakannya secara privat bersama kawan wanitanya, Angelina Dimitreia, jujur saja adalah bagian terberat bagi saya dalam melalap novel ini. Mau dilewatkan, sayang, mau dibaca sungguh-sungguh kok mata saya rasanya digantungi kapak. Saya bahkan kadang berseloroh sendiri, apa jangan-jangan buku ini mengandung bubuk tidur ya? Bukan, bukan! Bukan berarti buku ini buruk! Sayalah yang sepertinya tidak kuat membaca sejarah. Atau mungkin juga karena saya biasanya baru sempat membaca ketika tanggung jawab saya di rumah sudah selesai. Itu berarti jam 9 malam, dengan kondisi fisik yang juga sudah lelah hehehe. Makanya ngantuk.


Saya tidak mengada-ada ketika mengatakan bahwa sejarah yang dituliskan di buku ini sebenarnya sangat menarik. Kalau kita sering mendengar bahwa angka 13 berarti angka sial, dalam buku ini dijelaskan bahwa kisah yang tersimpan dibelakangnya menyatakan justru adalah sebaliknya! Pada awalnya, angka 13 adalah angka kesayangan, angka yang menyimbolkan sesuatu yang sakral, salah satunya Yesus dengan kedua belas muridnya...

Setelah berhasil melewati bab-bab yang cukup berat, kisah dalam novel ini pun mulai mengalir sesuai harapan saya. Action! Sampai selesai kita akan menemukan aksi kejar-kejaran antara tokoh baik dan penjahatnya.

Entah akan jadi seperti apa nanti filmnya. Entah akan divisualisasi seperti apa aksi-aksi yang bersetting di ibukota negeri ini. Entah. Harapan saya sih, sebuah film semacam National Treasure atau The Da Vinci Code, begitulah. ;)

Oiya, sebagai informasi, ulasan saya mengenai buku ini sempat dimuat di Koran Jakarta (bisa dibaca di sini : http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/129925) Berhubung keterbatasan ruang maka saya pikir bagus juga kalau saya tulis tambahan ulasan di blog ini. Terlebih lagi beberapa kawan bertanya, masa sih nggak ada kekurangannya buku ini? Dan tentu saja sekalian menjawab tantangan Ila Rizky dalam Project Battle Challenge #31hariberbagibacaan :D

Enaknya jadi pembaca adalah ketika ada ganjalan yang kita rasakan dalam membaca sebuah karya, kita tinggal berkomentar. Tapi bukan berarti hal itu kita lakukan untuk menjatuhkan, kan? Tidak semua komentator begitu. Bagi saya pribadi, ganjalan saya terhadap novel The Jacatra Secret ini adalah soal tokoh-tokohnya. Kenapa yang jadi tokoh utamanya nyaris orang asing semua? John Grant (Amerika), Angelina (Perancis), dan Sally (Uzbekistan), ketiganya jelas orang asing. Meski Angelina diceritakan adalah peranakan Minang - Perancis, tapi tetap saja statusnya warga asing : lahir, besar, dan menetap di luar negeri. Tokoh lokal yang cukup sentral hanyalah Kasturi, seorang veteran yang menjadi pelindung ketiga orang asing tersebut. Jadi bagi saya terasa sedikit janggal ketika keempatnya bertekad untuk mencegah para freemason merusak negeri ini. Apa ini berarti kemudian mereka akan tinggal di Indonesia?


Judul Buku : The Jacatra Secret
Penulis : Rizki Ridyasmara
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : Cetakan I, Juli 2013
Tebal Buku : x 438 halaman

ISBN : 978-602-7888-46-3

8 komentar:

  1. waa aku blum pernah lihat buku ini lho... ng ng tebel juga ya. than u resensinya yaw

    BalasHapus
  2. Ahaiii...ulasan Njenengan selalu bikin penasaran Mbak. Jadi gimana? waaah malah penasaran nih ama filmnya. Novel-novel seperti ini, kayaknya saya butuh perjuangan untuk membacanya.

    BalasHapus
  3. 438 halaman..?
    Itu novel pengantar tidur buat aku
    Baca selembar langsung jadi bantal :D

    BalasHapus
  4. Nggak terasa davinci code ksn? Kalo iya kok agak gimanaaa gitu. Tapi secara baca ulasannya mbak risa kok emang mirip tdc ya.?

    BalasHapus
  5. wooow tebel juga,,dulu sih betah baca yg tebel2,,gak tau deh sekarang :p
    but nice resensi kakaaak,,keep writing,,n pinjem bukunya,hehe :p
    salam EPICENTRUM
    mampir lagi ya kakak makasih :))

    BalasHapus
  6. cukup tebal ya bukunya :)

    BalasHapus
  7. Hmmm ini versi lengkapnya ya ... ini lebih bagus Icha daripada yang dimuat itu, ini lebih lengkap. kekurangan sebuah buku menurut peresensinya harusnya kan dimuat juga biar penulis dan penerbitnya puya masukan yang fair bukan hanya puja-puji ^__^

    BalasHapus
  8. hmm, simbol2 ya mba? aku liat di tobuk kemarin pas main, jadi penasaran sama buku ini.

    BalasHapus