21.10.12

Voorrijder


Voorrijder. Dengan dobel r. Keren ya kata itu? Terdengar sangat berkelas. Eh, tapi sebenarnya artinya apa sih? Dan cara ngucapinnya gimana sih? Karena saya mengenal kata ini selalunya ketika di televisi beredar berita mengenai seorang petinggi negeri yang, kalau bukan menggunakan maka menolak menggunakan voorrijder ini.

Ketika kita mencari referensi petinggi-petinggi negara yang menolak menggunakan pasukan pengawal, memang kebanyakan nama-nama asinglah yang muncul. Eh, berarti voorrijder ini artinya pasukan pengawal ya? Sebut saja Presiden Filipina, Benigno Aquino, Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, atau PM Inggris, David Cameron dan juga Presiden Mesir, Mursi. Namun tentu saja referensi petinggi negeri sendiri juga ada dong. Apalagi yang paling mutakhir, yap!, sang fenomenal, Joko Widodo, gubernur Jakarta. Beliau mengucap ikrar bahwa jika menjabat sebagai gubernur dirinya tidak akan memakai jasa voorrijder ini. Beliau memilih untuk turut bermacet-macet di rimba jalan raya ibukota bersama segenap warganya. Nah, jadi sebenarnya voorrijder ini pasukan pengawal atau pengurai kemacetan sih?

Untuk menuntaskan penasaran saya mencoba untuk menelusuri kata voorrijder ini melalui google. Dan seperti yang saya duga kata ini memang adalah kosa kata dalam bahasa Belanda. Dan ketika saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia ternyata artinya orang berkuda. Oke. Case closed. Eh tapi, lalu di mana kudanya?

Gagahnya pasukan berkuda ini! (sumber gambar : republika)

Entah kenapa kata dalam bahasa Belanda ini selalu dipakai untuk mengistilahkan pasukan pengawal atau pengurai kemacetan jalan raya atau apapun maksudnya, bagi pejabat tinggi negara. Atau mungkin kata ini sudah termasuk kata serapan yang umum dipakai di mana-mana untuk menyebut pasukan pengamanan semacam itu?

Ah, apapun itu jujur saja saya salut dengan apa yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta, Joko Widodo. Beliau berpendapat bahwa jika dirinya tidak merasakan langsung yang namanya macet bagaimana mungkin ide untuk mengentaskannya bisa muncul? Jangan sampai gara-gara menggunakan pasukan pengawal atau petugas pengurai macet atau voorrijder atau apalah istilahnya, seorang petinggi negeri bahkan tak sadar bahwa kemacetan sesungguhnya masih terjadi. Iyalah, bagaimana mau menyadari, wong mereka nggak pernah merasakan. Jadi bagaimana solusi untuk mengatasi kemacetan yang akan dilakukan oleh Gubernur Jakarta? Kita lihat saja nanti.

Dan apapun itu, solusi kemacetan itu, saya hanya berharap, hurry up!, cepet-cepetan sama program peluncuran mobil “murah-meriah” aneka merk itu…!

10 komentar:

  1. Oalah...
    Aku kira artinya free rider hehehe :D

    BalasHapus
  2. wahahaha.. aku kira selama ini artinya pengawal, taunya pasukan berkuda. wkwkwk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan kata saya, kata kamus gugle itu lho, ci :D

      Hapus
  3. Dulunya pengawal pejabat belanda berkuda kali ya? :D

    BalasHapus
  4. kenyataan di lapangan voridjer digunakan untuk pembuka jalan. ada juga yang menggunakan isitilah forwarder. di kalangan pendaki, tim pemandu malah disebut foreder
    mbuh mana yang bener

    BalasHapus
  5. mobinya tiap hari bertambah ya :)

    BalasHapus