9.1.12

Kisah Anjing Kecil Berbulu Coklat : sebentuk toleransi sederhana :)

Pandangan anjing kecil berbulu coklat itu tertuju ke arahku ketika aku lewat di depan rumahnya. Tidak ada gonggongan galak justru tatapan memelas dari kedua matanya.

Sudah sejak sebelum tanggal 25 Desember tahun lalu anjing kecil berbulu coklat ini ditinggal mudik oleh majikannya. Saat itu saya pikir mereka pasti pergi tak lama karena meninggalkan peliharaannya sendirian di rumah. Hari berganti, seminggu pun berlalu. Tadinya saya selalu melihat anjing kecil berbulu coklat ini berbaring diam-diam saja di halaman depan rumah itu, tapi beberapa hari belakangan saya tak melihatnya. Padahal lampu depan rumah itu masih selalu menyala dan sepanjang hari saya tak melihat penghuninya sudah kembali dari kampung atau pun ada keluarga lain yang datang ke rumah itu. Lalu kemana anjingnya? Apa lompat pagar?

Lalu keesokan harinya anjing kecil berbulu coklat itu ada lagi. Oh ternyata dia menyusup melalui pagar samping ke halaman belakang rumah itu. Saya jadi terpikir, dia makan apa selama seminggu ini? Majikannya bagaimana sih pulang kampung lama kok meninggalkan anjingnya seperti ini? Apa di halaman rumah itu sudah disiapkan persediaan makanan anjing, yang berbentuk biskuit mungkin? Bisa tahan lama kan? Ah, tapi ini kan anjing. Memangnya dia bisa mengerti istilah persediaan? Lalu karena iba, saya coba melemparkan secuil telur ceplok melalui pagar rumah itu. Woow, sekali hap langsung habis ditelan si anjing. Waduh, ternyata anjing ini kelaparan. Besoknya saya lemparkan sepotong ikan mentah padanya. Awalnya ikan itu hanya dijilat-jilati saja sebelum akhirnya si anjing menghabiskannya. Baru saya sadari, dalam hati si anjing mungkin berkata, “You pikir I kucing?!” Ha ha ha.

Tahun baru berlalu. Saya masih belum melihat para penghuni rumah ini kembali. Duh, bagaimana nasibnya anjing kecil berbulu coklat ini ya? Sampai kapan sih orang-orang ini pulang? Maka jadinya hari itu (4 Januari 2012) sekali lagi saya memberi sebutir telur ceplok dan sepotong bolu kukus. Dan ya ampun, kali ini saya mendekat ke pagar, si anjing kecil berbulu coklat ini melonjak-lonjak girang. Tidak tahu dia kalau saya paling takut anjing. Untung sedikit bekal tips dari Cesar Milan Sang Pembisik Anjing sudah saya kantongi dengan mantap jadi sedikit banyak saya tahulah bagaimana caranya menghadapi anjing (padahal dia terkurung di balik pagar makanya saya berani tuh! Hehe). Duh, anjing kecil … semoga majikanmu segera pulang deh!

Note : Alhamdulillah sore harinya sang majikan kembali dari mudik. Gonggongan si anjing kecil berbulu coklat pun kembali terdengar setelah selama lebih dari seminggu ini suaranya nyaris tak pernah terdengar. Hanya sekali, ketika saya dengan pede-nya mengambil kamera dan memotretnya. Mungkin dia tak suka difoto :D

ini dia lakon utama postingan saya kali ini ;p
Makassar, 4 Januari 2012   

12 komentar:

  1. hihihi.. untung disekitar dia masih ada orang sebaik mbak :)

    BalasHapus
  2. kebetulan aja posisinya persis di depan rumahku ;p

    BalasHapus
  3. gayanya seperti yang ketakutan difoto hehehe

    BalasHapus
  4. makanya dia menggonggongi saya waktu itu, mba lidya :)

    BalasHapus
  5. untung masih ada orang baik seperti mba risa ya...

    BalasHapus
  6. Kasian ya.. T^T
    Untung ada orang baik kayak kakak ya.. ^^

    Hoho.. Semoga pemilik anjingnya gak teledor lagi kalo mau ninggalin anjingnya.. :D

    BalasHapus
  7. @Ummi Nabil : Aduh, dibilangi orang baik lagi ... alhamdulillah mudah2an menjadi doa :)

    @Cizu Chan : Waduh kamu juga ;p
    mudah-mudahan didenger oleh tetanggaku he he he

    BalasHapus
  8. Baik sih.. tapi kalau bisa jangan dilempar2 mbak.. :P

    BalasHapus
  9. apanya yang jangan dilempar @Muhammad Fajar? makanannya ya? ;p takut sih soalnya he he he

    BalasHapus
  10. saya jadi ingat kisah seorang pelacur yang masuk syurga hanya karena memberi minum seekor anjing yg kehausan.
    Mudah2an juga menjadi washilah buat mbak utk masuk ke dalam syurga-Nya kelak....

    BalasHapus
  11. hihi.. two thumbs up buat mba Marisa utk kepeduliannya ^_^ aku juga takutttt bgt sama anjing Mba.

    BalasHapus
  12. @Ummu Abdillah Sri Muliana : aamiin, subhanallah. saya juga jadi ingat katanya sesiapa yang mendoa temannya maka akan kembali kepadanya ^.^

    @Dee Ayu : aiihhh saya jadi malu dengan postingan ini padahal intinya yang ingin saya sampaikan bukan soal itu hihihi. soal 'kepedulian' itu hanya kebetulan saja waktu dan tempatnya saya kira he he he.
    ayo mba sering2 nonton acaranya cesar milan the dog whisperer biar ga takut anjing lagi :D

    BalasHapus