25.12.13

Hujan, Banjir, dan Macet di Makassar

Saya pikir saya tidak akan lagi menuliskan soal ini sebagai reportase di blog saya. Tapi rupanya saya salah. Saya masih tetap harus menulis juga soal ini. Seperti ritual tahunan ternyata. Sayangnya, bukan sesuatu yang membanggakan, sorry to say. Padahal dengan saya menulis soal ini setahun lalu, saya sungguh berpikir baik bahwa akan ada perubahan tahun depan. Perubahan signifikan yang jaauuuuh lebih baik. Well, saya salah.

Eh, ini soal apa sih sebenernya? Hihihi…

14.12.13

Sepatu Baru Merani si Gurita Merah (Cerita Anak)

Sepatu Baru Merani si Gurita Merah

Di halaman rumah, Merani si gurita merah sedang merasa gundah. Sebentar lagi festival Bunga Karang akan berlangsung. Ia ingin sekali memiliki sepatu baru untuk menghadiri festival itu.
“Coba lihat empat pasang sepatuku ini!” ujarnya sendu kepada Lili si ikan pari manta sahabatnya. Ia mengangkat semua sepatunya ke hadapan Lili. Merani memiliki delapan buah alat gerak sehingga ia harus mengenakan empat pasang sepatu.
“Sepasang berlubang bagian depannya.” Merani menatap dua buah sepatunya yang bolong.
“Sepasang lagi talinya putus,” Merani mengangkat tali sepatunya.
“Yang dua ini warnanya pudar. Sepasang yang lain solnya mangap,” ujarnya sedih.

21.11.13

Cernak Octo si Pangeran Gurita

Menulis cerita anak kemudian diilustrasikan, itu adalah sesuatu yang sangat saya idamkan. Ingin sekali rasanya suatu saat saya bisa menerbitkan buku anak yang penuh dengan gambar-gambar cantik dan atraktif. Kalau membayangkan itu gemeeesssss rasanya :D

Nah, sebagai salah satu rangkaian gerbong untuk menuju ke sana, inilah salah satu karya yang berhasil saya tuliskan dan kemudian diapresiasi oleh Kompas, cernak Octo si Pangeran Gurita.

Ilustrasinya baguuusss ya! ^^


Jika ada yang penasaran dengan isi ceritanya secara lengkap bisa mengunjungi blog Be A Writer, Octo si Pangeran Gurita. Selamat membaca ;)