28.12.11

Spongebob Squarepants : Bukan Cerita Anak?

Are you ready kids? (ay ay captain)
I can’t hear you! (ay ay captain)

Kawan suka nonton Spongebob Squarepants (SS)? Saya suka. Suka sekali. Menurut saya SS adalah salah satu karya brilian yang pernah diciptakan oleh manusia, #halah! Tapi serius, SS memang sangat menghibur, lucunya segar!
Nah, kawan biasanya nonton SS dengan siapa? Anak? Keponakan? Or else? Kalau saya biasanya nonton SS bareng anak-anak, si sulung Taris yang berusia 10 tahun dan adiknya yang berusia 5,5 tahun. Ada fenomena menarik setiap kali saya nonton SS bareng anak-anak ini. Pada banyak adegan, saya sering terpingkal geli gara-gara ulah SS dan teman-temannya sedangkan sulung saya terpingkalnya hanya sesekali, sementara adiknya??? Hampir tak pernah tertawa sepanjang cerita! Hmmmmm, mengapa ya?
Saya menduga humor yang diangkat dalam cerita SS adalah humor tingkat tinggi, humor dewasa, makanya anak-anak justru jarang tertawa kalau menonton SS. Sedangkan sulung saya yang usianya 10 tahun saja kadang tak mengerti kelucuannya apalagi anak TK macam adiknya. Lantas mengapa anak saya senang sekali menonton SS ya kalau memang dia tidak mengerti? Jika saya mencoba memindahkan chanel televisi pasti dia menolak. Apa semata karena tokoh-tokohnya yang atraktif? Tampil dengan warna-warni yang eye-catch banget, dibarengi gerakan-gerakan yang menarik, musik dan suara yang apik? Hanya karena itu?
Saya mencoba membandingkan dengan serial anak yang lain, yang memang secara materi benar-benar peruntukannya khusus untuk anak dan secara visual pun sangat menarik seperti Dora the Explorer dan Barney (halooo, serial Indonesia mannaaa?). Nah, kalau yang ini anak saya mengerti, kalau lucu ya tertawa kalau aktifitasnya menarik ya dipraktekkan habis-habisan.
Kembali ke soal SS, kira-kira ada efeknya tidak ya kalau anak-anak seumuran TK sering menontonnya? Karena pada saat ini sih sepertinya tidak terlihat efek apa-apa. Tapi otak anak-anak itu kan kuat sekali daya rekamnya. Aduh, saya jadi khawatir. Bagaimana ya, ada yang bisa menjelaskan?

4 komentar:

  1. Icha .. Affiq (10 tahun) masih tertawa kalo nonton SS meskipun ia sudah nonton berkali2. Ia sampai hafal lumayan detil cerita2nya.

    Bagi saya SS adalah sosok yang tiadk punya prasangka, ia selalu menganggap siapa pun (bahkan di tentakel itu) baik padanya, padahal tak selalu. Film ini juga menunjukkan ada banyak karakter orang di dunia ini, yang sebaiknya menghadapi mereka dengan cara SS menghadapi mereka (tetap tanpa prasangka) karena tanpa prasangka kita tak pernah rugi apa2 dan tidak berdosa ^__^

    BalasHapus
  2. dari lain sisi, spongebob adalah kartun yang cerdas dan mendidik, terbukti penontonnya berusia beragam, mulai dari yang kecil dan hingga dewasa. .
    Isinya mengenai persahabatan, jauh dari unsur sex dan pornografi serta kekerasan
    Kalau efek?
    Kekhawatiran saya hanyalah satu, yaitu apakah kita sudah siap, dengan ego kita yang masih tinggi, untuk menerima kritikan dari anak - anak kecil yang terpengaruh dengan "Frontalisme dan Tanpa Basi Basi" yang ada di dalam film SS dalam menghadapi masalah?
    sederhana tapi sangat berisi, sama seperti upin dan ipin. . (kebetulan saya suka upin dan ipin)
    Menarik :)
    Sama seperti blog ini, selalu memancing pembacanya agar lebih cerdas dan pintar dalam menganalisis suatu persoalan yang disajikan :)

    BalasHapus
  3. @k'niar : berarti affiq ya kayak taris itu, udah mulai sepenuhnya bisa mengerti 'pesan' SS. tapi adeknya itu lho, entah apa dipikirannya kalo pas nonton SS :)

    BalasHapus
  4. @bung rachmat : saya sengaja tidak menyebut upin ipin di postingan saya sebagai pembanding karena gimana yah, serial itu juga termasuk yang sangat saya sukai dengan ide sederhana namun brilian juga. indonesia kapaann bisa? padahal dari segi teknik animasi sudah cukup berkembang tapi dari sisi materi kok belum bisa se-brilian dan se-orisinil SS dan upin ipin ya? mungkin besok kali ya ^_^
    btw, alhamdulillah pujiannya, tapiii saya balikin deh buat bung.. saya takut kesandung gara-gara pujian soalnya he he he

    BalasHapus