Selama dua tahun
sejak 2009, saya pernah menjalankan sebuah usaha, menjadi franchisee.
Berdasarkan pengalaman singkat tersebut saya ingin sedikit berbagi beberapa
tips memilih franchise, siapa tahu di antara kawan-kawan ada yang sedang
berniat menjadi franchisee. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Disimak yaaa…
1. Menyesuaikan
budget
Sesuaikan
anggaran dengan target franchise incaranmu (jika tidak ingin melibatkan opsi
berhutang ke dalam modal). Pada saat saya memutuskan ingin terjun dalam dunia
usaha dengan menjadi franchisee, modal saya tinggal pas-pasan di tabungan. Kala
itu boleh dikata saya benar-benar nekat nyemplung di dunia usaha dengan hanya berbekal
keyakinan akan berhasil dan modal pas-pasan. Total dana yang saya keluarkan
sekitar 8,5 juta dengan optimisme bahwa saya akan berhasil meraih BEP dalam
waktu 3 bulan atau paling lambat 6 bulan. Wuiihh, mantapnya semangat saya J
2. Menentukan jenis
usaha
Sebelum menentukan
franchise mana yang akan kamu pilih, sebaiknya lakukanlah survey terlebih dahulu.
Franchise mana yang kira-kira prospeknya bagus. Kemudian cari tahu sistem
kerjasama kemitraannya seperti apa. Pemilik franchisenya amanah atau tidak. Testimoni
mitra (jika sudah ada) seperti apa terhadap usaha tersebut. Jangan
berlarut-larut, jangan lama-lama berpikir. Setelah cukup mendapat informasi, segeralah
dieksekusi karena jikalau tidak maka oranglain yang akan beraksi.
Saya pribadi
ketika itu memutuskan untuk memilih menjadi franchisee atas sebuah merek
jajanan a la mal dengan harga terjangkau yaitu crepes. A’Crepes namanya. Yang
saya lakukan sebelum memutuskan membeli sebuah outletnya adalah berkenalan
dengan franchisor-nya, mengunjungi pusat produksinya dan mewawancarai beberapa
mitranya. Selain tentu saja, mencoba sendiri produknya untuk menguji
kualitasnya. Meskipun harganya terjangkau saya tidak ingin produk ini ‘mati
rasa’. Setelah semuanya oke, barulah saya putuskan untuk menjadi salah satu
mitra dari merek tersebut.
diversifikasi menu di tahun kedua perjalanan karir gerobakku :D |
3. Menentukan
Lokasi dan Pasar
Lokasi adalah
salah satu aspek penting yang harus dipikirkan sedari mula. Apalagi franchise yang
saya pilih ini bukan bisnis yang berbasis online tapi benar-benar full offline.
Dari awal, pasar yang saya incar adalah para siswa di sekolah anak saya.
Filosofinya sederhana, saya ingin sambil mengantar-jemput anak, saya bisa
mengawasi outlet. Selain kebetulan lokasinya dekat pula dengan rumah.
Maklumlah, pada dasarnya saya ini tipikal seorang ibu yang senang di rumah
saja.
Target pasar
saya, para siswa di sekolah ini, menurut saya cukup potensial. Mereka adalah
murid-murid sekolah swasta yang hanya memiliki sebuah kantin kecil dengan
variasi jajanan yang masih sangat sedikit ketika saya masuk ke sana. Bahkan saat
pertama kali saya meminta izin untuk masuk ke kantin, ibu guru yang berwenang
pun sepertinya kurang yakin dengan prospek outlet saya namun beliau berbaik
hati mengijinkan saya untuk menggelar outlet di sana. Resiko tanggung sendiri, mungkin demikian kira-kira yang terbersit
dalam hatinya. Dan alhamdulillah, feeling saya rupanya lumayan bagus …
Pelanggan cilik saya benar-benar antusias menyambut kehadiran outlet saya. ‘Kebetulan’
sekitar 3 bulan pertama saya sendiri yang menjalankan usaha itu tanpa dibantu
karyawan, makanya saya tahu persis kehebohan yang berhasil dipicu oleh outlet
crepes saya di sekolah itu.
Jadi,
tentukanlah lokasi dengan tepat sekaligus target pasar yang diincar sebelum
memutuskan menjadi franchisee. Okeyyy … J
(bersambung)
tipsnya berguna bgt nih, jd ada masukan mengenai bisnis ini
BalasHapusalhamdulillah :)
HapusMakasih tipsnya mbak, moga berguna nanti saat membangun usaha sendiri
BalasHapussama-sama. salam sukses :)
Hapushmmm...bisnis yang cukup menjanjikan ya mbak...sukses terus ya mbak...
BalasHapusaamiin, makasih mami zidane. tunggu bagian keduanya ya :D
Hapussukses juga untukmu..
mending usaha sendiri saja sobb.. membuka dari awal
BalasHapusbetul, seratus untuk deby!
Hapusnantikan bagian selanjutnya yaaa :))
boleh saja, silakan :)
BalasHapusJika tidak rahasia, berapa sebenarnya modal awal yang dimaksud dengan "terjangkau" itu nduk ? Siapa tahu saya juga tertarik untuk buka bisnis ini, asal terjangkau
BalasHapusSalam hangat dari Surabaya
wah kalau soal terjangkau sepertinya tergantung masing2 orang, pakdhe. yang jelas waktu itu harga outlet crepesnya 7,5 juta :)
BalasHapusIya, Risa, bunda juga mau ikutan pakdhe Cholik deh, pengen tau juga, siapa tau bisa minta dimodalin sama anak, hehehehe.........Makasih.
BalasHapussiip deh bunda. yang jelas saya senang bahwa niat sekadar berbagi ini bisa ada manfaatnya buat oranglain.
Hapusnanti kalau sudah jadi franchisee kabari saya, ya :)
salam sukses selalu