a. Menulis
b. Membaca
Bila saya meminta kawan mencontreng salah satu pilihan diatas berdasarkan hal yang lebih kawan suka, mana yang akan kawan pilih?
Sejak memutuskan untuk mulai terjun di dunia blog saya jadi rajin menulis dengan serius. Tadinya sih saya hanya sekedar rajin menulis status di facebook saja. Semenjak mulai nge-blog baru saya mulai serius membuat tulisan. Ternyata besar bedanya antara menulis untuk status facebook dengan menulis untuk menambah postingan di blog. Menulis satu atau dua kalimat intermezo menurut saya lebih ‘mudah’ dibanding membuat sebuah tulisan lengkap dan panjang. Apalagi bila disertai dengan tujuan untuk menarik minat oranglain agar mau membacanya. Seperti halnya dengan yang terjadi dengan blog saya. Sudah syukur bila dalam satu hari ada satu orang saja yang mau membaca isinya. Lebih syukur lagi bila ada pembaca yang sungguh-sungguh merasakan ada manfaat yang bisa diambil dari segala hal yang saya posting.
Belakangan ini saya baru menyadari, ketika mencari sebuah keyword di search engine, daftar hasil pencarian biasanya didominasi oleh blog pribadi baik yang gratisan ataupun bukan. Sebelumnya boro-boro saya ngeh dengan hal itu. Ternyata hal itu ada triknya, namanya SEO. Sesuatu yang sejak satu setengah bulan lalu hingga detik ini tidak masuk-masuk di otak saya. Padahal basic ilmu perkuliahan saya elektro. Ha ha ha, payah! Terlepas dari itu, maksud saya adalah bila kita lihat siapakah para blogger yang berada di balik blog-blog yang merajai top list hasil pencarian mesin pencari maka jawabnya adalah bisa siapa saja. Tak terbatas jenis kelamin, usia dan profesi.
Ini hal yang sangat baik, bukan? I mean, bayangkan bila budaya ini diterapkan di kalangan pelajar Indonesia mulai tingkat dasar. SD tingkat akhir lah minimal.
Wajibkan mereka untuk eksis di blog pribadi. Bayangkan, betapa akan aktifnya mereka berlomba memproduksi tulisan! Bukan sekedar omong kosong bayangan saya ini, karena sulung saya yang sekarang duduk di kelas 5 SD seperti itu adanya. Padahal pencetusnya hanyalah saya, uminya yang sedang belajar nge-blog. Tapi si Taris, anak saya itu jadinya malah ikut tertarik dan mulai rajin dan konsisten membuat tulisan juga. Positif kan jadinya? Apalagi kalau guru di sekolah yang memberi tugas, wah anak-anak pasti semakin rajin.
Wajibkan mereka untuk eksis di blog pribadi. Bayangkan, betapa akan aktifnya mereka berlomba memproduksi tulisan! Bukan sekedar omong kosong bayangan saya ini, karena sulung saya yang sekarang duduk di kelas 5 SD seperti itu adanya. Padahal pencetusnya hanyalah saya, uminya yang sedang belajar nge-blog. Tapi si Taris, anak saya itu jadinya malah ikut tertarik dan mulai rajin dan konsisten membuat tulisan juga. Positif kan jadinya? Apalagi kalau guru di sekolah yang memberi tugas, wah anak-anak pasti semakin rajin.
Apalagi saya melihat blog lebih aman untuk anak usia dini yang ingin eksis. Dibanding facebook yang tidak bisa dikontrol link-link nya, blog tidak demikian. Selain itu jauh lebih transparan kontennya. Dan harus lebih ‘serius’ isinya daripada facebook yang hanya sekedar numpang nyampah pun bisa serta bertanggung jawab karena mana mau seseorang mengikuti blog yang isinya ‘sampah’? He he he.
Jadi, kembali ke pilihan antara membaca dan menulis di bagian paling atas postingan ini, jika dilakukan survei, kira-kira mana yang lebih banyak diminati ya? Menulis atau membaca? Jika melihat banyaknya status facebook yang terekam di newsfeed saya padahal teman saya baru 300-an, jika mengamati maraknya penerbitan buku self-publishing terlepas tujuannya apa, jika mengikuti perkembangan banyaknya kontes menulis entah dalam bentuk audisi, give away dan sejenisnya, jika saya yang ditanya, sepertinya saya akan menjawab – menulis. Apalagi jika melihat sedikitnya kunjungan ke blog saya (ha ha), jika menghitung sedikitnya komentar yang ditinggalkan kawan-kawan, sepertinya membaca tidak terlalu banyak peminatnya (padahal blog saya aja kali yang kurang bermutu hiks). Tapi apapun itu, membaca atau pun menulis tidak ada satu yang menjadi lebih baik dari lainnya. Keduanya adalah kegiatan yang sangat baik, yang sangat mungkin digencarkan melalui aktifitas blogging. Terutama bagi generasi lebih muda daripada saya. Daripada mereka sibuk online tak jelas juntrungannya atau sibuk mantengin tontonan kurang mutu atau sibuk menjadi maupun mengidolakan artis karbitan, mendingan menjadi “penulis karbitan”, ya nggak? So, mari kita semakin membudayakan menulis dan membaca melalui aktifitas blogging!
Duh tulisan ini ngalor ngidul banget nggak sih? *julur lidah*
Hehe, berawal dari membaca lalu dilanjutkan dengan menulis. ^^ Semangat ya, ka..
BalasHapusOia, sekedar saran.. Kalo posting itu, lebih baik dikasih jarak satu spasi antar paragrafnya. :D Gunanya untuk memberi jeda saat membaca agar mata gak cepat lelah. :D
siippp ... saran diterima :))
BalasHapusmakasih, cizu chan
^.^