Ketika sesuatu atau seseorang yang
kita cintai dihinakan atau difitnah, adalah wajar kita menjadi marah.
Katakanlah, seseorang memfitnah ibu kita sebagai pelacur, apa yang akan kau
rasa? Berani taruhan, setidaknya kau pasti akan mengamuk. Naluri kita untuk
melndungi, membela kehormatannya, pasti akan terusik. Pun bahkan bila ibu kita
itu disebut memiliki kekuasaan yang sangat tinggi, tetap saja sebagai seorang
yang mencintainya, minimal sanubari kita pasti akan terkoyak rasanya. Dan
justru jika kita diam saja, santai saja, bukan tak mungkin, sedikit banyak ibu
kita akan mempertanyakan makna cinta yang kita nyatakan untuknya. Serius cinta
tidak?
Seseorang berkata, meski kita sedang
murka, marahlah dengan elegan. Ya, benar. Bolehlah kalau menyatakan rasa bahwa
kita marah atau menginginkan si penyebar fitnah mengakui kekurangajarannya.
Tapi tidak perlu sampai merusuh apalagi bakar-bakar. Karena seperti halnya yang
sering terjadi dalam cerita film, ketika seorang penjahat ditampilkan dan
diperankan secara memesona, para pemirsa justru akan kepincut dan malah
mendukung aksinya. Padahal penonton tahu persis statusnya adalah sebagai the
bad guy. Dan orang yang seharusnya tak bersalah namun karena terlibat amarah
dan mengamuk malah akan menuai kecaman dan jauh dari simpati.
Sebutir berlian meski diluluri oleh
kotoran sebanyak satu septic tank, tak akan pernah mengubah kenyataan bahwa ia adalah berlian. Dan saat kebenarannya terungkap ia justru akan membuat
orang lain semakin berbondong-bondong turut mencintai sang berlian.
wah mba risa bahas ttg fitnah..
BalasHapusya Rabb lindungilah kami dari azab jahannam dan azab kubur serta lindungilah kami dari fitnah kehidupan dan kematian dan dr buruknya fitnah dajjal ^_^
"marahlah dengan elegan" .. spertiny bth bljar sabar spy bisa mgaplikasikan konsep elegan saat marah..
iya nurul :)
Hapusmarah dengan elegan..sepertinya kemarahan yang terkontrol, meredam emosi dan hawa nafsu, serta selalu berbuat baik apa adanya adalah solusi terbaik untuk meredam fitnah yang hadir...sehingga kemilau berlian akan semakin berpendar menyinari dunia akhirat :)
BalasHapusaamiin ... sepertinya mas hari paham maksud saya :)
HapusHihihi aku mau belajar ah marah dengan elegan :D :D
BalasHapuskalo udah berhasil kabari aku yaaa :))
HapusSetau saya ada blogger dengan ID nama dibelakangnya BERLIAN. Blogger dari Malaysia.
Hapusaku juga ikutan belajar marah denag elegan ya
BalasHapus