Sudah dua kali dalam kurun waktu 6
bulan sejak pertengahan tahun lalu, saya menemukan sebuah ‘hadiah tak bertuan’
di pagi hari. Bentuknya kecil terbungkus rapi, terselip di sela rerumput di
luar pagar rumah. Namun itu sudah cukup menyolok untuk tertangkap retina saya
dengan mudah. Hati saya menghela sembari berkata, sungguh pilihan yang aneh untuk menyambung hidup. Yap, karena saya tahu
persis itu apa!
Entah siapa orangnya yang semalam
dengan sengaja meletakkan bungkusan mungil itu di sana. Yang pasti, hal tersebut
lumayan menggentarkan hati. Betapa tidak, siapa pun dia niatnya sudah tak baik,
hendak menipu. Dan dari cara meletakkannya, berarti sedikit banyak dia tahu
kebiasaan saya di pagi hari. Karena saya perhatikan tetangga kanan kiri, tak
semua mendapat ‘hadiah’ tersebut (saya tahu karena pintu pagar tetangga masih
tampak terkunci). Apakah selama ini saya pernah diamatinya dari jauh? Hiiyy…
Terlepas dari niat tak baik siapa pun
itu, cukup menarik mengamati perkembangan orang-orang ini dalam menjalankan
aksinya. Saya masih ingat beberapa tahun lalu ketika pertama kali menemukan
‘hadiah’ semacam ini. Waktu itu, bentuknya hanya berupa secarik kertas kecil
yang digeletakkan begitu saja di depan pagar. Nah, sekarang mereka memasukkan
kertas-kertas tersebut ke dalam plastik kecil. Entahlah. Mungkin karena mereka
mulai memperhitungkan faktor cuaca? Atau mungkin, sekiranya tidak diambil orang
umpanan itu, maka mereka masih bisa mengambilnya kembali nanti. Lumayan kan
jika bisa disebarkan di tempat lain. Waduh, ini berarti mereka akan ‘patroli’
lagi nanti? Hiiyy…
Selain inovasi bungkus plastik itu, di
dalamnya kini bahkan dilengkapi dengan surat dari kepolisian segala. Ditambah
pula ada semacam kartu nama yang dicetak khusus bukan sekadar fotocopy-an.
Ckckck, sungguh saya geleng-geleng kepala. Serius benar-benar orang-orang ini,
ya!
“Kebaikan akan kalah oleh kejahatan
yang terorganisir” (Ali bin Abu Thalib)
Tidak berlebihan nasihat bijak salah
seorang sahabat Rasul tadi. Menilik cara kerja komplotan penipu seperti yang saya
sebut di atas, sudah tentu mereka itu professional. Artinya memang itulah
pekerjaan mereka, cara mereka menjaring rezeki, meski bagi saya bagaimana pun
hal itu benar-benar menjadi pilihan yang
aneh untuk menyambung hidup.
Sedih dan miris rasanya. Apalagi
mengingat betapa bagusnya selebaran yang mereka tebar di mana-mana, wah, itu
kan pasti butuh modal. Kenapa tidak terpikir untuk menjemput rezeki di jalan
yang lurus saja, ya? Dijadikan modal untuk berdagang misalnya? Ahh … entahlah.
Sungguh pilihan yang aneh untuk
menyambung hidup.
Jangan sampai kita lengah ya, mbak.
BalasHapusbetul, jangan sampai lengah.
Hapuspenipu jaman sekarang makin bikin kita geleng2 kepala ya mbak...idenya makin aneh2...hehe
BalasHapusYanch begitulah kehidupan ya Mba..
BalasHapusYang penting tetep semangat donk menjalaninya :D
Yang beginian ternyata masih ada ya
BalasHapusaku dulu pernah posting penipuan seperti ini, di dalam bungkus makanan ringan *r** ... biskuit yang biasanya di makan dengan susu .... tapi yang menjadi pertanyaan itu kenapa kok enggak di tangkap ya penjahatnya? itu kan bisa di lacak
BalasHapusDari Blognya Pakde Kholik Meluncur kesini. Hmm..ada juga ya yg kek gt
BalasHapusBerbagai macam ulah para penipu kita bertebaran dimana mana. Apa yang disampaikan dalam tulisan ini juga pernah saya alami. Hadiahnya waktu itu MOBIL semuanya dalam 1 amplop informasi hadiahnya. Didalamnya sudah ada sruat dari BINBANSOS, dari kepolisian agar tampak meyakinkan. Akhirnya amplop berisi undangan mengambil hadiah itu saya masukkan ke dalam keranjang sampah.
BalasHapusyakin penipu? coba deh berkaca dengan diri sendiri dulu. Think Positive
BalasHapusWow.. naudzubillahimindzalik....
BalasHapusmasih ada ya sampe sekarang?
Itu yg komen di atasku itu penipunya kali, mba Icha... xixixixi....
Parah. Bener2 parah caranya. mudah2an bisa buat pembelajaran buat yang lain, supaya tidak tertipu.
BalasHapusnice artikelnya gan di tunggu kunjungan balliknya
BalasHapusjaman sekarang orang sudah gak takut dosa dan menghalalkan segala cara utk mencapai sesuatu. Sangat menyedihkan :(
BalasHapusTOp deh modal mereka. Saya pernah Icha, pagi2 dapat sebungkus deterjen ukuran kecil di teras rumah. Waktu dibuka, eh di dalam ada sepotong kartu yang menyatakan pemilik bungkusan deterjen itu memenangkan mobil Avanza.
BalasHapusRela2nya mereka keliling kota, melemparkan bungkus deterjen. Deterjennya dikemas lagi seperti tidak pernah dibuka sebelumnya jadi siapapun bisa kecele ck ck ck
Klo aku pernah mendapati dibungkus wafer tango, sedang tetangga sebelah rumahku di dalam bungkus so klin sachet. Masya Allah, laporkan polisi saja mbak, biar ditangkap mereka. Tetanggaku tertipu 10 juta padahal dia ekonomi lemah, sampai dibela-belain hutang. kasihan banget...!
BalasHapusharus lebih berhati-hati ya supaya idak tertipu
BalasHapus