18.2.13

Menulis itu Ibarat Mengulur Pancing di Segara Tinta


Menulis itu, ibarat mengulur pancing di segara tinta. Sebagai penulis amatir, sungguh besar harapan saya agar karya-karya yang saya hasilkan bisa ikut meramaikan semesta raya dunia kepenulisan. Menganalogikan diri saya sebagai nelayan yang melaut di samudera, menebar pancing menjala ikan, demikian pula yang saya pikir harus saya lakukan. Atas tulisan-tulisan yang telah berhasil saya produksi, saya ibaratkan sebagai umpan, maka yang perlu saya lakukan adalah mengaitkannya di ujung kail untuk kemudian melemparkannya ke segara, segara tinta. Segara tinta yang saya maksud tentu saja adalah penerbit maupun media. 

sumber foto : fanspage Indonesian Photography

Lalu setelah itu apa? Tentunya menunggu. Menunggu apakah umpan yang saya tebar itu akan disambar oleh ikan-ikan yang saya incar. Apakah begitu saja? Ya, kurang lebih seperti itulah. Karena saya tak pernah tahu seperti apa garis nasib tulisan-tulisan yang saya buat itu. Erat kaitan dengan jalan rezeki saya? Ya, tentu saja, tak perlu diragukan lagi.

Sekali sebuah tulisan diumpankan, maka yang bisa saya lakukan hanya menunggu. Persis seperti seorang pemancing menunggui kail. Hanya bedanya, proses menunggui sebuah tulisan menemukan ikan yang tepat tidak sesingkat waktu yang dibutuhkan seorang pemancing betulan untuk mendapatkan ikan. Terkadang seminggu umpan berhasil disambar ikan, namun kadang butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan berakhir tragis, tidak ada ikan yang bersedia memakan umpan!

Jika demikian lantas bagaimana? Ya tak apa-apa. Ada berjuta-juta ikan menghuni segara, pasti akan ada satu yang lapar dan mau menerima umpanan kita. Jika pun hal itu terjadi usah frustasi apalagi berputus asa, periksa kembali umpannya, mungkin saja salah sasaran. Berharap memancing kakap tapi kita mengumpan cacing, ya nggak nyambung kali cing!

So, just keep write and don’t give up!

#NTMS

3 komentar:

  1. kalo menurutku, penulis itu seperti ''Tuhan''

    BalasHapus
  2. duh malu sampai saat ini aku belum bisa menulis

    BalasHapus
  3. menunggu momen ya
    >,</

    "ide itu ibarat binatang buas, perlu di ikat dengan tali dan dikandangkan dengan pena. Jika tidak akan kbaur dan menghilang begitu saja"

    BalasHapus