Sebagai seorang wanita, alhamdulillah, sepanjang napas saya hingga detik ini, saya telah diberi kesempatan dua kali untuk merasai terbentuknya seorang manusia baru di dalam rahim saya. Hamil. Adalah sebuah pengalaman yang luar biasa ketika seorang wanita diizinkan untuk mengalami keajaiban ini. Menjalani setiap fasenya dari trimester awal hingga 9 bulan sampai akhirnya tiba pada puncaknya, perjuangan bertaruh nyawa!
Bila saya mengenang kedua masa itu, jujur saja seringkali saya merasa menyesal…. dalam artian, saya merasa kurang maksimal menjalani kedua kehamilan tersebut.
Salah satu yang selalu saya sesalkan adalah tentang rumor efek musik klasik pada janin. Tahun 2001, tahun kehamilan pertama saya, tren efek musik klasik mozart pada janin sedang cukup hangat. Dan saya adalah yang termasuk terpengaruh dan memercayai hal itu. Padahal jika merujuk pada penelitian terbaru masa kini, menurut beberapa ahli, sebutlah Jacob Pietschnig, dkk dari University of Vienna, Austria dan juga beberapa peneliti dari Jerman, menyatakan bahwa ternyata hal itu tidak benar. sehingga trendingnya sekarang terutama dari peneliti muslim, tentu saja, kembali ke qur’an. Sungguh menyesal beribu-ribu sesal rasanya karena ketika semasa kehamilan dulu paling hanya sesekali saya memperdengarkan surat yusuf, maryam dan yasin saja pada janin dalam rahim saya. Yah, Alhamdulillah sajalah, untung saya masih mau mendengarkan nasihat ibu saya meskipun alasan beliau sedikit nyentrik yaitu katanya bacalah surat-surat itu agar kelak sang bayi jika lelaki akan setampan nabi yusuf dan jika perempuan akan seperti maryam. Oh la la, mom!
Kemudian sesal yang kedua adalah soal imunisasi kehamilan, konsumsi aneka vitamin hingga susu ibu hamil yang disarankan oleh dokter saya. Ketika itu saya hanya bisa manut saja, menurut patuh, menganggap semua itu memang mutlak harus dilakukan. Nah, sekarang ketika promosi pengobatan herba holistik dan thibbun nabawi menjadi gencar, saya menjadi cukup masygul. Mengapa tidak dari dulu tren ini booming-nya, supaya saya juga bisa merasakannya?
Well, seperti kata pepatah ‘sesal kemudian tiada berguna’ bukan? Sekarang kedua buah hati saya sudah beranjak besar. Yang bisa saya lakukan hanyalah berusaha untuk menstubtitusi semua hal yang tak saya lakukan dulu semasa kehamilan dan berusaha mengejarnya sekarang ketika mereka sudah di luar rahim saya. Fair enough, I hope J
Maka dari itu, saya ingin berbagi sedikit tips buat sahabat blogger yang sedang berencana untuk hamil atau sedang hamil. Mudah-mudahan berguna dan jangan sampai ada rasa penyesalan seperti yang saya alami.
- Perdengarkanlah sebanyak dan sesering mungkin ayat-ayat Tuhan. Kalau bisa yang langsung bukan sekadar dari piranti elektronik. Mungkin diantara sahabat ada yang pernah melihat rekaman janin yang bersujud dalam rahim ketika diperdengarkan al quran? Atau mendengar kisah seorang anak hafal quran di usia dini gara-gara sang ibu selalu aktif membacakan quran selama kehamilan? Nah, tak usah muluk-muluk lah harapan kita, cukup saja pahala bagi kita yang membacanya dan benteng bagi buah hati kita kelak ketika menghadapi dunia yang semakin menggila ini.
- Hubungilah praktisi herba atau terapis thibun nabawi lalu mintalah opini kedua soal suplemen-suplemen kehamilan yang baik, yang natural, non kimiawi. Semoga manfaat dan berkahnya semakin bertambah bagi janin.
- Perbanyaklah mencari ilmu. Misalnya saja bagi yang belum dan ingin segera hamil, bisa mencari tips cara cepat hamil. Atau bagi yang sedang hamil bisa mencari artikel psikologi tentang cara menjadi orangtua yang baik dan shalih.
- Tips terakhir, yang khusus saya tujukan bagi pasangan yang tidak terkategori happily ever after couple ala fairy tale. Karena merupakan kenyataan hidup bahwa tak setiap kehamilan dilingkupi oleh kondisi hubungan yang sempurna antar pasangan. Tak dapat dipungkiri ada banyak keadaan luar biasa bagi seorang wanita bahkan ketika menjalani kehamilan sekalipun, misalnya saja sembari menanti proses perceraian, perselingkuhan ataupun masalah-masalah lainnya. Berpikir positiflah selalu bahwa seperti apapun takdir yang telah digariskan, let’s just save the baby! Jangan karena ego, janin dalam rahim menjadi korban.
duuh matanya! ada yang tau anak lucu siapa ini? |
Semoga bermanfaat ^_^
Tulisan ini diikutsertakan pada GiveAway “Pengalaman yang berkaitan dengan kehamilan” oleh Mama Rani.
Tulisan yang apik Icha.
BalasHapusTips nomor 4 nya itu betul sekali. Perempuan kan perasa, apalagi kalo sedang hamil sangat sensitif, malah makin menjadi. Kasihan juga mereka yg bermasalah pas sedang hamil. Tapi sebaiknya akal sehat dipakai. jangan mengorbankan janin.
Semoga sukses GAnya :D
maaf kak kasih komentarnya disini, aku nda bisa ngasih komentar...nanti aku arsipin ya kak Icha
Hapus@k'niar : thanks kak, bener2 dalem nih soalnya ;p
Hapus@uty : arsipin uty ... all the best for you sista :)
Meski saya belum pernah hamil, tapi punya pengalaman 2 kali dekat dengan orang hamil, siapa lagi kalo bukan istri saya...
BalasHapusMeski nggak merasakan sakitnya secara langsung, tapi tingkat ketegangan & kecemasannya sama tingginya.
-----------------
Semoga berhasil menang kontes Mbak...
beruntunglah mas, pernah mendampingi orang hamil ...
Hapussaya malah belum pernah. soalnya saya yang mengalami hehehehe
aamiin, makasih doanya :)
tipsnya berguna nih buat ibu hamil baru.good luck mbak
BalasHapusmakasih mbak lidya :)
Hapusaku tambahin ya mba,
BalasHapusyaitu perilaku orang tua dari muda sampai proses kehamilan sangat menentukan kualitas dari di cabang bayi pada nanti'a ketika lahir
jadi intinya harus mulai mengoreksi perilaku yang tidak baik,untuk segera dihindari
insya allah, mas andy :)
Hapus