Janganlah kau mengira menikah itu hanyalah sebuah perbuatanmu pada seorang sahaja. Ketika kau menikahinya maka otomatis kau ‘menikahi’ orangtuanya. ‘Menikahi’ kakak-adiknya. ‘Menikahi’ kakek-neneknya. ‘Menikahi’ om-tantenya. ‘Menikahi’ encang-encingnya. ‘Menikahi’ ponakan-sepupunya.
sumber gambar : somewhere from the internet (maaf lupa) |
Pun ketika kau membuatnya bahagia. Berarti kau membahagiakan pula orangtuanya. Membahagiakan kakak-adiknya. Membahagiakan kakek-neneknya. Membahagiakan om-tantenya. Membahagiakan encang-encingnya. Membahagiakan ponakan-sepupunya.
Juga bila kau berani melukai hatinya. Maka kau berurusan dengan luka hati orangtuanya. Luka hati kakak-adiknya. Luka hati kakek-neneknya. Luka hati om-tantenya. Luka hati encang-encingnya. Luka hati ponakan-sepupunya.
Ya! karena pernikahan adalah mitsaqan-ghalizhan. Sebuah perjanjian yang sangat berat. Buatlah pilihan dan keputusan yang bijak! Jangan main-main dengannya…
Teruntuk : semua sahabatku yang belum atau pun telah menikah.
menikahi keluarganya sekaligus ya
BalasHapus