Awalnya saya tak acuh dengan aneka bunyi kendaraan bermotor yang melintas di jalanan depan rumah. Saya pikir seperti biasa adalah hal yang wajar sesekali mendengar kendaraan, motor maupun mobil lewat di depan rumah. Tapi lama kelamaan semakin sore intensitas kendaraan yang lalu lalang di depan rumah kok semakin banyak ya?
Butuh sekian detik ketika akhirnya saya menyadari, ring a bell, bahwa lalu lalang kendaraan-kendaraan itu, di depan rumah sore ini adalah sesuatu yang terkait dengan peristiwa yang terjadi hari ini. Aha! Pasti gara-gara demo bbm itu!
Buru-buru saya meraih jilbab dan kerudung saya, memakainya dan berlari meninggalkan kursor di netbook saya berkedip-kedip sendiri. Android yang sedang dalam kondisi battery-charging pun saya sambar dalam sekejap. Kamera on! Saya berdiri di depan rumah dan cekrek … cekrek … dapat gambarnya. Yes! Citizen report! J
Puas rasanya meskipun hanya bisa melaporkan sedikit kejadian dari peristiwa akbar hari ini, demo memprotes kenaikan harga bbm, yang memang benar-benar debatable. Maklumlah urusannya masuk dalam lingkup politik gombal eh global. Dengan alasan begini dan begitu versi si ini versi si itu. Bahkan semalam di salah satu televisi swasta saya sempat mengikuti talkshow yang dinarasumberi oleh Opa Kwiek dan Om Anggita serta satu lagi saya lupa namanya Mr Rubi-something gitu.
Saya ingin menyoroti pendapat seorang narsum yang menyatakan setuju naiknya harga bbm dengan salah satu alasannya adalah kalau bbm murah maka masyarakat akan tuman, keenakan mengkonsumsi bensin, malas berpikir untuk memanfaatkan sumber energy baru semisal panas bumi yang melimpah di negeri ini atau tenaga surya dan sumber bioenergy lainnya. Well, jujur saja saya sedikit terhenyak. Hmmm, benar juga sih, cukup masuk akal argumentasinya. Berhasil membuat saya memikirkannya seharian ini. Namun sepertinya tetap saja ada yang mengganjal bagi saya, apa iya sih bakalan begitu? Apa iya jika 1 April mendatang bbm jadi naik lantas sumber-sumber energy non minyak itu akan segera berkembang? Ah, saya kok tidak yakin ya. Sepertinya beda wilayah pembahasan antara harga bbm dengan digalakkannya pemanfaatan sumber-sumber energy non minyak. Kalau memang ada niat serius untuk mengembangkan sumber energy non minyak, tidak bisakah dilakukan tanpa menaikkan harga bbm? Tinggal diseriusi saja kok. Saya pikir negeri ini kaya raya … ah, tidak, tidak … saya yakin negeri ini memang kaya raya kok! Asal mau mandiri saja …
Ehm, ehm … kembali ke citizen report. Saya geregetan, jiwa investigasi saya terusik karena hari ini ada peristiwa besar dan saya hanya bisa menyaksikannya melalui layar kaca. Inginnya sih menyaksikan langsung tapi di pihak netral, semisal press misalnya *hihi ngimpi* lalu melaporkannya. Eehh, siapa sangka ternyata sore ini saya memperoleh kesempatan itu.
Teralihkannya lalu lintas melalui kompleks tempat saya tinggal, Telkomas sepertinya akibat ada yang memblokir akses jalan utama menuju Daya. Nah, kompleks saya ini kebetulan tembus ke sana dari arah belakang dan relatif aman. Makanya lalu lintas menjadi mendadak padat di sekitar sini.
Asal jangan demo nya masuk kompleks aja ya, adek-adek mahasiswa, nanti saingan sama demo panci serbaguna dong J
Asal jangan demo nya masuk kompleks aja ya, adek-adek mahasiswa, nanti saingan sama demo panci serbaguna dong J
Kepada adek-adek mahasiswa,
Saya tidak menyalahkan kalian yang hari ini mengunjukkan sebuah rasa kepada penguasa
Hanya satu pesan saya, jangan rusuh, jangan mengijinkan penyusup mengacau dan jangan menjarah. Apa kata mamak-mamak kalian nanti? -_-
Jangan melawan aparat karena siapa yang tahu dalam hati terdalam mereka pun mendukung tuntutan kalian. Mereka hanya melaksanakan tugas pengamanan semata. Justru gandenglah mereka untuk mendukung tuntutan kalian… holding hands, fight together!
Jangan merusak lingkungan, tanaman-tanaman tak berdosa yang bisa jadi justru membantu melindungi kalian entah dari sengatan cuaca maupun penembak jitu, jika ada. Dan siapa yang tahu bila mereka pun ada di pihak kalian…
Please, damailah negeriku
T.T
pasukan bermotor mendadak sering melintas di depan rumah sepanjang sore |
mendadak rame banget |
bus antar daerah pun ikut mencari 'jalan tikus' |
penduduk asli jalan ini, 2 ekor kucing, kalau bisa ngomong pasti heran juga dengan jalanan yang biasanya lengang begini mendadak ramai seperti tadi he he he |
itu 2 ekor kucing nggak bisa ikutan demo pasti karena mereka nggak bisa naik motor ya mbak....hehehe...
BalasHapushehehehe, iya mba mereka cuma bisa ikut bengong ;p
HapusSetuju sama: Saya ingin menyoroti pendapat seorang narsum yang menyatakan setuju naiknya harga bbm dengan salah satu alasannya adalah kalau bbm murah maka masyarakat akan tuman, keenakan mengkonsumsi bensin, malas berpikir untuk memanfaatkan sumber energy baru semisal panas bumi yang melimpah di negeri ini atau tenaga surya dan sumber bioenergy lainnya.
BalasHapusSering dapat berita mengenai sumber energi alternatif tapi bingung juga kenapa nda dikembangkan ya? Mungkin benar, karena BBM masih murah :D
Eh, mereka lewat Telkomas?
aihh saya nda setuju sama pendapat itu, kk. taruhan deh biar tommi itu bensin mahal bagemana kalo emang ga niat menyeriusi energi alternatif ga akan pernah selesai juga risetnya ... politik semua ji *sigh*
BalasHapuso iya demonya (anak ukip) nda lewat telkomas ji ... 'korban' demo yang pada lewat telkomas supaya langsung tembus daya :)
Hapus