26.6.12

Puisi Kehilangan | Risablogedia


Kutitipkan satu pesan kehilangan
Pada satu bintang terang di langit malam
Yang meski tak ditatap ia selalu setia berkilau

Kutitipkan satu pesan kehilangan
Pada rembulan yang berkelana mencari pungguk
Yang meski tak bertemu ia tetap teguh menunggu

Kutitipkan satu pesan kehilangan
Pada riak gelombang yang mencecah pantai
Yang meski tak dinanti ia akan menepi

Kutitipkan satu pesan kehilangan
Pada semesta raya yang bertanda
Pada firasat yang tersirat
Pada mimpi yang berbisik
someday, somewhere, somehow
(sumber gambar : internet)



24 komentar:

  1. Untuk kesekian kalinya aku dibuat terkesima oleh bait2 indahnya Risablogedia. Laik dis, Mbak. ;-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.. really?
      padahal sy cuma seneng padu padan kata aja, terkadang tanpa maksud... makasih apresiasinya :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. Atau kehilangan apa? Bisa apa saja... hehehe

      Hapus
  3. Wuisss, bahaya. Jangan sampai tergoda untuk kenulis puisi...saya tak sanggup untuk memikirkan kata-kata indah untuk mengungkap rasa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti pada fiksi kadang kata indah ditulis bkn utk mengungkap rasa :D

      Hapus
  4. mewakili perasaanku banget risa..hiks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh, nchie kenapa?
      Semoga semua baik aja ya...
      semangat!

      Hapus
  5. kehilangan siapa nih mbak??? hhayyooo .... ini puisi kayaknya kok curhaattt ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masalahnya curhatnya siapakah gerangan, kamu, aku, dia, mereka? :)

      Hapus
  6. wah.. jadi ikutan galau ini :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikutan siapa?
      Gegara padu-padan kata saya ini? Aduh, maafkan :(

      Hapus
  7. Kutitip komentar disini, smoga ga hilang :D

    Nice poem ris

    BalasHapus
  8. Aku kok menangkap kepiluan dalam puisi ini ya Mbak...

    BalasHapus
  9. widdih, puisinya singkat tapi penuh rasa ..
    :D :D

    saya tambahin ya mbak :

    kutitipkan satu pesan kehilangan
    pada riak airmata rakyat yang menderita karena penguasa

    BalasHapus
  10. berdesiran di dadaku Mbak Risa membaca puisi tersebut, menyentuh rasanya....

    BalasHapus
  11. Puisiny, melingkar bangettt. Betapa setianya alam Dkk.
    Tambahin juga ya :)
    Kutitipkan satu pesan kehilangan
    Pada batu nisan dan Al-qur'an dengan kebisuannya namun lihai mengejaHidup.

    BalasHapus