sumber gambar dari sini |
John adalah
seorang dosen di sebuah perguruan tinggi. Ia memiliki sebuah keluarga yang
boleh dikata ideal. Didampingi oleh seorang istri yang jelita, Lara Brennan
juga seorang anak balita yang manis, Luke. Kehidupan mereka digambarkan
harmonis dan bahagia. Dikisahkan bahwa Lara adalah seorang wanita bekerja yang
acapkali bersitegang dengan atasannya yang juga seorang wanita.
Sebuah rutinitas
yang menarik yang berusaha digambarkan kepada penonton adalah setiap pagi Lara
selalu memotret kebersamaan mereka bertiga, “Hingga Luke berumur 18 tahun,”
ujarnya. Seperti pagi itu, semua berjalan seperti biasa, seperti seharusnya,
Lara tengah bersiap-siap bekerja ketika tiba-tiba ia menemukan ada noda darah
di punggung mantelnya. Lara diam-diam bergegas menuju wastafel dan buru-buru
mencuci sebercak noktah merah tersebut. Belum selesai ia membersihkannya, --
tangannya sedang berusaha mengucek di bawah kucuran keran--, tiba-tiba pintu
belakang digedor dengan keras. John membuka pintu dan betapa terkejutnya ia
karena yang muncul di pintu adalah kepolisian setempat yang tanpa komando
langsung merangsek masuk dengan satu tujuan, menangkap Lara. Atas tuduhan
pembunuhan terhadap sang bos! Lara yang sedang sibuk dengan noda darah di bawah
kucuran keran tentu saja mati kutu tertangkap tangan dengan barang bukti
seperti itu…
sumber gambar di sini |
Cerita berlanjut
dengan penggambaran yang sangat kentara dan terasa, betapa John sangat terluka
sama besar seperti Lara, mengingat mereka adalah keluarga yang sangat dekat dan
saling menyayangi satu sama lain. Terlebih lagi sejak Lara ditahan di penjara
Luke tak pernah lagi mengeluarkan sepatah kata untuk berbicara pada Lara,
apalagi mencium Lara, sang ibu, ketika ia dibawa berkunjung ke penjara.
Pesan yang ingin
disampaikan dari film ini intinya adalah soal kepercayaan dan kesetiaan. Betapa
John sebagai seorang suami, sangat memercayai istrinya tanpa keraguan
sedikitpun. Ia bahkan tak pernah sekali pun menanyakan, mengkonfirmasi kepada
Lara apakah ia benar telah membunuh seperti yang dituduhkan. Dan selama sang
istri di penjara John tetap setia pada istrinya meskipun ‘ujian kecil’ datang melanda ketika ia
berkenalan dengan seorang single mom cantik jelita di taman bermain.
Kelebihan film
ini sehingga membuat saya tertarik mereview bukan hanya pada tema inti tadi
namun lebih dari itu ada ketegangan yang sangat mengasyikkan dari usaha John
untuk membebaskan sang istri dengan cara yang melanggar hukum. Ya, kabur dari
penjara! Karena dengan semua tuduhan, saksi dan bukti seolah tak ada celah bagi
Lara untuk bebas. Sementara John meyakini bahwa sang istri tak melakukannya dan
tentunya sebagai pemimpin yang sangat mencintai keluarganya ia tak ingin keluarganya
berakhir seperti itu. Maka tak ada jalan lain ia terpaksa mencari cara agar
bisa membawa kabur Lara dari penjara.
Nah, disinilah
thriller dari film ini yang sangat menarik diikuti hingga durasi waktu terakhir.
Betapa John membuat perencanaan yang sangat sempurna untuk pelarian tersebut.
Menghubungi seorang mantan narapidana yang pernah berhasil kabur tujuh kali
dari penjara untuk menyerap ilmunya. Mempelajari cara membuat kunci pembobol
segala pintu ‘fat key’ dari youtube … yup youtube! Mengurusi dokumen aspal
berupa passport, SIM serta nomor jaminan sosial secara illegal. Hingga
mengobrak-abrik sarang mafia narkoba demi mendapatkan uang untuk bekal
pelariannya.
Singkat cerita
dengan segala pengamatannya, kesabarannya, dan kecerdikannya, John berhasil
membawa kabur Lara dari penjara. Seperti kata sang mantan napi, kabur dari penjara itu ‘mudah’ tapi bertahan agar tak tertangkap setelah kabur itu
yang sulit. John hanya memiliki waktu 35 menit sebelum semua pintu keluar
dari negerinya diblokir oleh polisi. Dalam keheningan, tanpa dialog, hanya
soundtrack dan suara dari penunjuk arah otomatis di dalam mobil, John dan Lara
bergegas menjemput Luke yang saat itu tengah menghadiri pesta ulang tahun
kawannya di kebun binatang.
Sementara batas
waktu aman dari 35 menit tersisa tinggal beberapa menit saja. Ketika sampai di
tikungan terakhir sebelum kebun binatang, John malah membanting setir ke arah
lain, alih-alih menjemput Luke di sana. Kaget, Lara tak mengerti mengapa John
tidak jadi menuju kebun binatang. John meminta agar Lara mempercayainya dan
mereka akan menemukan cara lain untuk membawa Luke. Ada nomor telepon
orangtuanya di saku jaket Luke. Ia akan diantarkan ke sana, sementara ini yang
penting adalah bagaimana mereka bisa berhasil melarikan diri dulu. Lara shock.
Tak terbayang baginya meninggalkan putranya begitu saja.
Dan sebuah
keputusan dramatis mengiringi keputusasaannya, Lara membuka pintu mobil dan
bermaksud membuang diri dari sana. Baginya lebih baik mati daripada berpisah dari
anaknya. Adegan yang sangat menegangkan ketika John berhasil menarik lengan
Lara tepat sebelum ia jatuh dan membuat mobil mereka berputar tak terkendali di
atas jalanan bahkan nyaris tertabrak truk kontainer!
Penasaran dengan
ending film ini? Segera temukan selengkapnya dalam ‘The Next Three Days’. Film keluaran
tahun 2010 yang berdurasi sekitar 2 jam dan dibintang-utamai oleh Russel Crowe
(John) dan Elizabeth Banks (Lara). Selamat menonton J
memang saya acungi jempol untuk ini film..!
BalasHapussangat menyentuh dan berputar2... :D
top banget memang ya :))
Hapusendingnya bikin penasaran, aku nunggu DVDnya aja ah :)
BalasHapushayuu nonton mbak ... film lawas kok mungkin udah ada ya dvdnya? eh ngga tau ding aku jarang nyari kayak begitu soalnya hehehe
HapusSudah nontooon. Endingnya menarik dan mengharukuning eh biru ^_^
BalasHapushahaha kirain mengharu-ungu ;p
Hapusmakasih dah mampir, bang
^^
pengen nonton langsung niochh gan
BalasHapussila ... :))
Hapusdemi cinta kepada keluarga rela melanggar hukum,
BalasHapuspasti ada pesan yang ingin disamapikan dalam film ini
jadi pingin nonton "
hayooo sana nonton :D
Hapuspemainnya kayaknya kenal nie.
BalasHapustentang keluarga ya.
kayaknnya asyik buat di tonton.
kalu ada link downloadnnya asyik nih.
ahahaha ... gugling aja #eh ^__*
Hapusseru kayaknya nih, sayang belon nonton :D
BalasHapuskalo kamu udah terkategori dewasa boleh deh nonton :D
Hapuskalau sama film favoritku sepanjang masa yaitu " The First Grader & Life In A Day " masih bagusan mana ya ?
BalasHapusWah belum nonton nih saya. masukin waiting list dulu deh. :D
BalasHapusevent ngeblog: menulis di blog dapet android, ikutan yuk!
Sebenernya yg bunuh siapa sih. Kalau bukan lara trus siapa ?
BalasHapus