Analisis (Amatir) Tulisan Tangan J.K. Rowling. Seorang kawan mengupload coretan
tangan J.K. Rowling di grup menulis fb saya. Coretan J.K. Rowling herself (setidaknya
berdasarkan gugling yang saya dapat di sini), waw! Yang bikin lebih wohoho lagi
adalah, ini bukan konsep buku seri pertamanya tapi sudah buku yang kelima. Dan
dia masih menggunakan metode oret-oretan cakar ayam macam itu untuk memetakan
konsepnya? Ckckck.
Sepertinya sudah menjadi formula
rahasia dia mungkin ya, nyamannya seperti itu dalam membangun sebuah tulisan,
sungguh out of pattern. Dia semacam membuat pola menulisnya sendiri. Tapi
dipikir-pikir, memang seperti itu seharusnya seorang penulis, bukan? Karena
layaknya seorang chef professional dengan signature
dish-nya, begitu pula dengan seorang penulis dan karyanya. Ini adalah soal
rasa, soal pikir, soal keunikan yang dimiliki masing-masing penulis. Dalam
karyanya termasuk prosesnya. Semua unik, berbeda satu sama lain, semua memiliki
pola sendiri. Soal teori, pasti hanyalah teori, pelaksanaan bisa jadi berbeda.
Kembali kepada tulisan tangan yang
berisi konsep salah satu seri Harry Potter milik J.K. Rowling, the phenomenal. Oh
my, ini buku kelimanya saudara-saudara, yang mana artinya sudah empat kali terjadi
setiap bukunya mau terbit di mana orang sampai rela menginap di depan toko demi
menjadi pembaca paling pertama, dan beliau masih mengoret-oreti kertas seperti
itu! Ckckck!
Daaannn… setelah saya mencoba
menelisik konsep yang tertuang dalam secarik kertas itu, sampai mata saya
pusing, setidaknya saya ‘berhasil’ sedikiiiiiit (sok) paham bagaimana cara
kerja seorang J.K. Rowling dalam meracik karyanya. Tentang bagaimana dia
mengingat semua tokohnya, semua plot, semua alur, yang tertuang dalam 1200
halaman penuh fantasi, petualangan, dan jalan cerita yang dinamis.
Baiklah mari kita bersama-sama coba melakukan analisis (amatir) tulisan tangan J.K. Rowling, yuuk!
Seperti terlihat dalam foto, ada 10
kolom penting menurut JK-R, yang dibutuhkannya untuk memudahkan proses menulis.
Kolom 1 :
Nomor (yang sayangnya kita
hanya diperlihatkan mulai dari nomer 13. Entah dari nomer 1 – 12 seperti apa
isinya). Yang jelas menurut saya, nomer ini menunjukkan bab-bab yang membangun
buku kelimanya. Yang nantinya ketika terbit, tentu saja sudah melalui proses
editing, jadi tidak sama persis antara buku jadi dengan konsepnya. Apalagi di
Indonesia yang beredar adalah versi terjemahan.
Kolom 2 :
Time. Ini pasti tenggat
waktu yang ditentukannya untuk menyelesaikan bab-babnya. Yang mana bisa kita
lihat dalam satu bulan rata-rata JK-R menarget dua hingga tiga bab, ada yang
hanya satu bab malah. Yang jadi pertanyaan saya, untuk bab 13 – 24 seperti yang
tertera di foto, dia memerlukan rentang waktu 6 bulan, nah, ditambah dengan bab
1 – 12, juga bab 25 – 38, berapa lama sesungguhnya dia menulis satu buku?
Sementara per tahun bukunya harus terbit, kan?
Kolom 3 :
Title. Ini pastinya adalah
kolom yang berisi judul-judul dari tiap bab, ya? Dari semua yang tertera dalam
foto, hanya ada dua bab yang berhasil saya kenali yang masuk dalam buku kelima
seri Harpot. Yaitu, bab 14 dan 18. Yang lain entah mengalami penyesuaian di
mana, apakah dalam editing atau terjemahan?
Kolom 4 :
Plot. Menarik betapa isi
cerita tiap bab, JK-R hanya memerlukan satu kalimat singkat (dan nyaris tak
terbaca) untuk mengingat apa yang ingin ia dongengkan. Sebagai contoh, pada bab
nomer 14, yang berjudul The Order of The Phoenix, dia hanya mengisi kolom plot
dengan tulisan, first meeting of the
order of the phoenix (yang dalam bukunya memang hanya berisi kisah
pertemuan para penyihir yang tergabung dalam orde Phoenix). Atau bab nomer 17
yang berjudul Rita Returns (dalam bukunya entah berubah jadi apa judul bab ini)
yang berisi, Hogsmeade / X-mas shopping /
They met Rita. Lalu bab nomer 18, St. Mungo’s Hospital for Magical Maladies
and Injuries (RS. St. Mungo untuk Penyakit dan Luka-luka Sihir à dalam bukunya jadi bab 22), plot yang
dipetakan JK-R berisi, St. Mungo’s visit
years time, see Black, see Lockhart, see W. Weasley, Neville. Benar-benar
sederhana ya plot-nya, tapi menghasilkan seribuan halaman!
Kolom
5 – 10 berikut, menurut saya, dibuat oleh JK-R agar memudahkan benang merah
cerita tetap di tempatnya. Tokoh-tokoh maupun peristiwa-peristiwa yang harus
selalu muncul, dibuatkan kolom-kolom khusus.
Kolom 5 :
Prophecy – Tentang ramalan
yang dibisikkan Voldemort melalui bekas luka di kening Harry. (atau entahlah maksudnya apa soal ramalan
ini!)
Kolom 6 :
Cho / Ginny - Tentang kedua
gadis penting dalam hidup Harry, Cho dan Ginny, yang mana tadinya Harry naksir
Cho, tapi ketika Cho menjadi tak seperti yang dikira Harry, akhirnya Harry
jatuh cinta pada Ginny. Dan untuk proses Harry pindah ke lain hati, JK-R
melakukannya dengan halus, sehingga harus ditelusupkan di hampir setiap bab,
makanya dibuatkan kolom khusus untuk poin tersebut.
Kolom 7 :
D.A. entah apa maksudnya
saya sama sekali tidak bisa menebak. Yang jelas kolom D.A kebanyakan berisi
nama-nama tokoh saja. Mungkin JK-R perlu memastikan ingatannya tentang tokoh
siapa saja yang muncul pada bab-bab tertentu. Misalnya pada bab 13 dia menulis
Tonks + Lupin, bab 14 dia menulis Umbridge, bab 15 dia menulis firehead*
(mbuhlah maksude opo to mbak mbak)
Kolom 8 :
O of P, order of the
phoenix, yang menjadi tema besar, yang tentu harus muncul pada semua bab
sepanjang novel. Bab 13, recruiting. Bab
14, first meeting (konsisten dengan plotnya). Bab 15, kosong. Bab 16, reaction
– another meeting – overview. Dst…
Kolom 9 :
Snape / Harry + ? Pastinya
JK-R menganggap tokoh ini cukup penting perannya dalam seri ini, sehingga ia
harus membuat kolom sendiri agar benang merahnya muncul di tiap bab.
Kolom 10 :
Hagrid r Gramp (?) idem
Intinya, J.K. Rowling ini benar-benar
terpetakan konsep tulisannya. Pantas saja tidak ada konflik tokoh atau peranan
dalam kisah novelnya. Dan ya, sepertinya memang harus seperti itu jika kita
ingin menulis cerita fantasi yang melibatkan banyak sekali tokoh, peranan,
jurus-jurus, kisah-kisah yang saling terkait, dan tentunya dengan jumlah
halaman yang fantastis! Memilih mana saja tokoh yang menjadi kunci dan perlu
perhatian khusus agar semuanya tetap saling sambung-menyambung selama tujuh
seri berturut-turut!
Ah, sungguh sok tahu sekali analisis (amatir) tulisan tangan J.K Rowling yang saya buat ini hahaha.
Dan oh ya, selamat jika kau bingung
membaca hasil penerawangan saya ini :O
jago ya menerawang tulisan hehehe
BalasHapusdemi keperluan pribadi juga soalnya, mba lidya hehehe
Hapusrumit amat kaya tulisan dokter :D
BalasHapusdokter aksara itu JK-R malahan, mas :D
Hapustulisan eike donk di terawang..:)
BalasHapusMemang penulis yang baik harus punya perencanaan... Jo emang keren @_@
BalasHapus