22.3.13

YAMAHA Sembrani Merahku

Why YAMAHA?


Untuk urusan otomotif, jujur saja, saya adalah termasuk kelompok yang awam mengenainya. Ketika disuruh menilai kendaraan, kebanyakan saya akan melakukannya berdasarkan aspek estetis semata. Yang penting keren, nggak rewel, tangguh. Daann…tepat seperti itulah ketika sekitar lima tahun lalu saya memilih Yamaha MX untuk menjadi tunggangan saya sehari-hari. Untungnya, meski saya menentukan pilihan lebih karena alasan estetis, namun karena pilihan saya jatuh pada sebuah merek ternama, maka urusan kualitas sudah barang tentu tidak perlu diragukan lagi.

Selain nilai estetis, alasan saya ketika memilih Yamaha MX adalah gara-gara brand ambassadornya adalah salah satu pembalap motoGP. Kala itu, sekitar lima yang tahun lalu, pembalap berambut keriting berjuluk The Doctor yang identik dengan nomor 46 menjadi ikon Yamaha. Dan sepengamatan saya, di sirkuit motoGP, dialah sang bintang bersinar yang meraja nyaris di setiap trek dengan motor Yamaha-nya, meninggalkan semua lawan-lawannya. Persis seperti ungkapan, yang lain pasti ketinggalan!

Dua alasan kuat itulah yang pada akhirnya membuat saya memilih Yamaha MX. Meski kata orang motor tersebut terlalu macho buat saya. Tampilan bagian depan yang cukup berbeda dengan model motor bebek kebanyakan, garang! Ditambah lagi saya memilih velg yang model racing pula! Tapi saya tidak peduli. Meski saya perempuan, justru saya kurang suka jika tunggangan saya tampak feminin. Dan kehadiran Yamaha MX pada waktu itu sangat tepat untuk mewakili selera saya. 


Saya membayangkan, andai saja ketika itu sudah ngetren motor matic pilihan saya pasti akan jatuh pada Xeon RC. Selain ikonnya sama, yaitu pembalap motoGP, dari sisi tampilan, garangnya pun sama saya sukai seperti halnya Yamaha MX! Sama-sama keren! Bahkan untuk matic, teknologi motor injeksi yang diaplikasikan pada Xeon RC membuat motor ini selain keren dan cepat, juga canggih! Pokoknya semakin tak tertandingi!

Aku dan SEMBRANI MERAHku

Dalam dunia kaum adam, kendaraan seringkali dijuluki sebagai kekasih, belahan jiwa. Dirawat, disayang, dijaga sepenuh hati. Bahkan tak jarang pada akhirnya memunculkan kecemburuan dari pasangan sungguhannya. Bagaimana dengan kaum hawa? Haruskah saya ikut bersikap demikian? Hmmm, saya pikir tidak perlulah. Namun menganggap tunggangan saya sebagai sahabat setia, harus saya akui, saya memang melakukannya. Bagaimana tidak? Bersama motor inilah saya mencetak jejak roda di atas aspal. Mengarungi segenap penjuru kota, menantang panas, menembus hujan, melawan kemacetan. Hingga akhirnya saya pun menjuluki Yamaha MX milik saya ini dengan sebutan Sembrani Merah. Bersamanya seolah saya memiliki sayap dan terbang…..

Sebagai bentuk tanggung jawab saya pada Sembrani Merahku, minimal sebulan sekali saya akan membawanya mengunjungi dealer Yamaha untuk service. Demi kebaikan saya juga, sih. Saya tidak mau jika tiba-tiba saja Sembrani Merahku ngambek dan mogok di tengah perjalanan, kan? Selain itu, sesekali saya juga membawa kendaraan saya itu ke tempat pencucian motor agar bisa dibersihkan maksimal. Kalau ibarat wanita, ya, dibawa nyalon–lah istilahnya.

Pada Suatu Hari Bersama Sembrani Merahku



Mengantri di depan gerbang menunggu giliran service
Berpose lagi sebelum masuk
Sudah siap di 'meja bedah'
Pengecekan Standar
Mengamati dari kejauhan sembari melanjutkan naskah novel di ruang tunggu yang nyaman
Suasana ruang tunggu yang a la cafe, cool!

Ada fasilitas stop kontak di tiap meja, yeaay!

Akhirnya, inilah dia the red carpet star!
Sembrani Merah, siap beraksi kembali!

Motor dan Dinamikanya dalam Kehidupan Sehari-hari

Jika sendirian, untuk mobilitas, saya lebih senang mengendarai motor. Selain lebih ringkas, kendaraan beroda dua itu, Yamaha Sembrani Merah-ku, juga lebih andal dalam menembus kemacetan. Berdasarkan pengalaman saya dalam mengendarai Sembrani Merahku, ada beberapa hal yang berhasil saya rangkum mengenai motor dan dinamikanya dalam kehidupan sehari-hari. Juga beberapa tips sederhana berkendara.

  • Pastikan kelengkapan surat-surat kendaraan setiap kali kita bepergian, SIM dan STNK.
  • Pastikan kondisi motor kita dalam keadaan fit. Cek ban dan isi tanki adalah dua hal mendasar paling utama yang setidaknya perlu dilakukan sebelum kita menarik gas.
  • Pastikan mantel hujan ready. Siapa yang tahu tiba-tiba saja cuaca berubah di tengah perjalanan, bukan?
  • Sarung tangan, scarf wajah, helm dan jaket, tentu saja tak boleh lupa.
  • Sedapat mungkin hindari membonceng anak kecil sendirian ketika hendak berkendara cukup jauh dengan motor. Seringkali saya merasa miris ketika melihat seorang pengendara motor yang dengan cueknya membonceng balita. Terlebih lagi jika si anak ditaruh di depan, tanpa helm pula! Duh, tidak tahukah si pengendara bahwa dengan posisi seperti itu sama saja seolah ia menjadikan sang anak sebagai tameng debu? Atau seringkali juga saya melihat seorang anak kecil terkantuk-kantuk di boncengan belakang. Duh, betapa berbahayanya keadaan seperti itu, bukan?
  • No phone, no texting, please! Entah sudah seberapa sering saya mendapati seorang pengendara, dengan soknya, mengendara motor sambil menelepon (bagaimana bisa mereka merasa aman dengan dalih, kan hapenya diselipkan di helm?!). Lebih mengerikan lagi, sudah begitu sering saya menemukan pengendara motor, bawa motor sembari mengetik sms! Bukan sekadar di jalanan kompleks, bahkan di jalan raya! Wow! Bukankah jauh lebih baik, demi keamanan dan kenyamanan kita bersama, jika memang sekiranya telepon atau pesan itu begitu pentingnya untuk segera dijawab, menepilah sejenak. Daripada kita dipaksa menepi selamanya hanya gara-gara sebuah pesan singkat…
  • Pastikan savety first, dan jangan lupa ke mana pun kita hendak menuju berdoalah sebelum melaju, supaya perjalanan kita berkah selalu J

30 komentar:

  1. mbak, dalam reangka apa kok ceritanya sekomplit ini ... ???

    BalasHapus
  2. Motornya gahaaaar. Keren nih mba risa, emang yamaha oye yah, canggih lagi :D

    BalasHapus
  3. komplit mbak, tapi lebih "ehem" kalau mbak Icha yang cantik juga berpose bareng si merah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. isin aku, mba dwi. behind the camera aja beraninya hehehe

      Hapus
  4. hi hi hi
    emang mantep nih artikelnya, ane stuju dengan komen diatas ane, kurang foto penulisnya nih ^_^
    mantep juga sist milih mx kalo ane mah setia pada mio j aja ^_^
    salam kenal dan salam sukses ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang penting sesama yamahaaa :))
      salam kenal kembali dan salam sukses selalu juga untukmu..

      Hapus
  5. lagi kontes ya kok panen link gini...

    tapi yamaha emang keren kok
    semua motorku juga yamaha
    sayang sekarang semuanya tak berbekas lagi
    hiks...

    BalasHapus
    Balasan
    1. panen .. paneennn ... hehehe

      lho kenapa tak berbekas lagi to, mas rawins?

      Hapus
  6. motornya keren... langsing... kurang model yang duduk di atas motornya .. hehehe... tulisan ini inspiratif deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang punya cuma berani moto doang, mba ade .. asli malu sekarang nampang di blog sendiri hehehe

      Hapus
  7. waah, mba udah posting. hehe. aku belummm :D ntar ah mau cari ide dulu. moga menang ya, mba icha ^_^

    BalasHapus
  8. merah euy... hihi sy kalo milih sepeda warna ijo or biru ^^
    gutlak ya mbak.. *ngebayangin mbak rissa pake speda merah, kog gak ada gampabr penampakan penunggangnya nangkring gt sambil nyengir :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha ... udah tiga orang yang nanyain penampakanku sama si merah ini
      *penulis jadi galau, mulai kumat otak narsisnya :D

      Hapus
  9. Wah, kalau motornya bisa nulis, pasti dia juga akan mengapresiasi pemiliknya, yg setia utk merawat dan menjaganya. Keren....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe... mungkin aja suatu saat teknologi motor bisa nulis bakal terwujud ya, mbak ;p

      Hapus
  10. Kok yg punya motornya ga ikut dipoto..? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehhh mba linda juga nanyain ternyata :D

      Hapus
  11. Wuiiih gagah nian dirimu Icha di atas sembrani merah ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa.. udah pernah melihat duo aku dan si merah ini kan, kk ^_^

      Hapus
  12. Keren motornya Mbak,yamaha semakin didepan yang lain pada ketinggalan hehe :)

    BalasHapus
  13. Wihhhhhhhhh, proses maintenance ya motornya? wah jadi keingetan motorQ jg waktunya di servis...

    btw, salam kenal ya... :D

    BalasHapus