SuperSpeedy dan Alien Gagarin
Oleh : Marisa
Agustina
Kapten Zeen mengedarkan
pandangannya ke sebuah kota yang terhampar di bawah kakinya. Retina matanya
memindai pemandangan indah dari ketinggian tempatnya berpijak. Sebuah menara
yang terbingkai kaca tebal di sekelilingnya, menara pengawas TelkomCity. Samudera
bertemu daratan, pepohonan yang menghijau, camar-camar yang terbang menyambar
ombak.
“Ini adalah pekan terakhirku
bertugas di sini,” gumam Kapten Zeen pada diri sendiri. Ia menarik napas
dalam-dalam seakan ingin menyesap semua keindahan di hadapannya. “Kuharap aku
bisa menyelesaikan tugasku dengan baik dan sempurna.”
Ketika tengah asyik
mengamati seantero kota, tiba-tiba tatapan matanya menumbuk sebuah objek yang tak
biasa. Kapten Zeen tercekat, ia mematung di tempatnya berdiri. Mata Kapten Zeen
seperti melekat di teropong, membeku di sana, seolah tak percaya dengan apa
yang kini tengah dilihatnya. Bergumpal-gumpal awan kelabu berarak di kejauhan.
Awan-awan kumulus yang sangat tebal, gelap, kian dekat turun ke bumi. Sangat
tak biasa. Terlebih lagi saat ini adalah bulan Mei, bukan musim penghujan.
Kapten Zeen mengalihkan
pandangan dari balik teropongnya. Bahkan kini dengan mata telanjang pun
awan-awan itu tampak sangat jelas terlihat. Ketinggiannya tinggal beberapa
ratus meter saja dari permukaan bumi, tepat di atas tanah lapang di samping
gedung Telkom Indonesia. Gedung yang merupakan pusat komando, tempatnya
bertugas ini.
Secara refleks jemari Kapten
Zeen menggenggam erat remote alarm yang selalu tersimpan di sakunya. Alarm yang
diperuntukkan hanya dalam keadaan sangat genting saja. Alarm yang jika ditekan
akan mengaktifkan sistem perlindungan otomatis bagi warga TelkomCity. Sinyal
alarm akan langsung beresonansi dengan sinyal dari jaringan Indonesia Wifi, sehingga
kapan pun ia diaktifkan, rumah-rumah warga, gedung sekolah bahkan rumah sakit
akan menjadi seolah tak tampak. Selain itu alarm tersebut dengan sendirinya
akan memberi peringatan keadaan darurat kepada warga kota dengan cara mengambil
alih frekuensi siaran televisi yang tersambung melalui antena Telkom Vision.
Sejujurnya Kapten Zeen
masih meragu, haruskah ia menekan alarm darurat itu hanya gara-gara keberadaan
awan yang aneh? Nalurinya sebagai kepala keamanan TelkomCity benar-benar
terusik. Apalagi ia menyadari betapa besar tanggung jawab yang dipikulnya untuk
menjamin keamanan TelkomCity, terkhusus aset paling berharga yang dimiliki kota
rahasia itu.
Ya, TelkomCity adalah sebuah
kota rahasia. Kota yang keberadaannya bahkan disembunyikan dari peta. Satu-satunya
portal masuk adalah dari pulau garam Madura. Kota ini sesungguhnya merupakan
bagian dari wilayah negeri Indonesia. Namun karena begitu besar sumber daya
yang ditemukan di sana maka keberadaannya pun dirahasiakan. Hanya orang-orang tertentu
saja yang boleh mengetahuinya, apalagi gerbang masuknya. Dan Kapten Zeen adalah
salah satu yang terpilih.
TelkomCity dipimpin oleh
seorang walikota yang bernama Ambersy, seorang walikota perempuan yang sangat
cerdas, tangguh, dan cantik jelita. Sang walikota inilah yang menentukan siapa
yang layak memimpin keamanan TelkomCity dalam kurun waktu tertentu. Kapten Zeen
masih ingat ketika pertama kali bertemu dengan walikota Ambersy, sekitar dua
tahun silam.
“Zeen! Blek!” seru
panglima Mayern, pimpinan Kapten Zeen. Kala itu mereka tengah berlatih di
markas. “Ada yang ingin menemui kalian.”
Dan di sanalah ia,
mengenakan setelan blazer coklat tua, berdiri di samping panglima Mayern.
Rambutnya yang bergelombang tergerai, bergerak lembut seirama angin yang
bertiup. Matanya bercahaya membiaskan ketegasan. Tiada senyum mengembang di
wajahnya namun keanggunannya tetap terpancar. Kapten Zeen menatap sekilas
perempuan yang berdiri di sebelah panglima itu. Entah kenapa tiba-tiba seperti
ada debar yang tak biasa berdetak di jantungnya.
“Perkenalkan, ini walikota
TelkomCity, Madam Ambersy,” ujar panglima Mayern menyebutkan nama sang
walikota. “Secara khusus ia meminta kalian untuk menjadi pengawal keamanan di
kotanya.”
Tentu saja Kapten Zeen dan Blek tak menolak
permintaan sang walikota. Itu adalah sebuah kehormatan bagi prajurit seperti
mereka. Berbagai ujian harus dilalui sebelum walikota menentukan siapa yang
berhak menjadi pemimpin. Uji kecerdasan, uji ketangkasan, uji strategi, adalah
beberapa di antaranya. Dan akhirnya setelah keseluruhan ujian berhasil ditempuh
tibalah saatnya walikota Ambersy mengumumkan keputusannya.
“Selamat,
Zeen. Kaulah yang lebih layak memegang jabatan sebagai pimpinan keamanan TelkomCity,”
kata walikota Ambers.
“Dan
kau, Blek, menjadi asistennya. Kalian berdua bertugas langsung di bawah
komandoku. Siap?!” lanjut walikota Ambersy. Blek tampak sedikit menyeringai
mendengar keputusan tersebut.
***
Kapten
Zeen masih menggenggam erat alarm di tangannya. Dari kejauhan, sekilas Kapten Zeen
melayangkan pandang menatap aset paling penting TelkomCity yang menjadi target
utama untuk dilindungi oleh dirinya dan pasukannya. Berbentuk seperti bukit
yang sisi-sisinya terpahat melingkar menjadi semacam anak tangga. Namun bila
bukit umumnya menjulang ke atas, bukit istimewa ini justru masuk ke dalam tanah
seperti jurang. Di dasar jurang itulah tempat aset utama TelkomCity berada. Kristal-kristal
bening yang menyimpan cadangan energi sangat besar! Saking besarnya hingga
negeri tempat Telkom Indonesia mengabdi pun menjadi sebuah negeri yang sangat
disegani oleh semua makhluk. Entah itu makhluk bumi maupun yang berasal dari
luar bumi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa keberadaan TelkomCity senantiasa
menjadi incaran para penjahat yang ingin mengambil alih aset penting tersebut.
Bayangkan saja! Dengan pasokan energi yang begitu dahsyat, seseorang akan sanggup
menguasai dan menaklukkan dunia! Maka untuk keperluan itulah pasukan keamanan
yang dikepalai oleh Kapten Zeen sengaja dibentuk. Untuk melindungi aset yang
penting tersebut.
GLAARR!!! Kilat aneh merah menyala membahana
memenuhi angkasa. Kapten Zeen bahkan terhentak dan jatuh terduduk di puncak
menara pengawas tempatnya berada. Awan-awan yang tadi bergerumbul kini terpecah-pecah.
Dan dari dalamnya tampaklah lima pesawat asing tengah bersiap mendarat. Kali
ini tanpa ragu lagi Kapten Zeen menekan alarm yang sedari tadi tergenggam erat
di telapak tangannya.
Bunyi
sirine memekakkan telinga memenuhi menara pengawas dan seluruh gedung pusat
komando tempat Kapten Zeen bertugas. Dengan langkah-langkah panjang Kapten Zeen
berlari menuruni tangga menuju ruangan kendali. Hiruk pikuk suasana di sana.
Ditambah lagi dering telepon layanan publik yang berbunyi bersahutan dari
jaringan Telkom Flexi yang tersambung ke ruangan itu. Rupanya banyak warga
TelkomCity yang ingin menanyakan langsung apa yang sesungguhnya terjadi.
“Apa yang terjadi, Kapten Zeen?” tanya
Andro, salah satu anak buahnya.
“Aku juga belum yakin. Apa
tidak ada yang melihat awan-awan aneh
tadi di radar?” ujar Kapten Zeen sedikit gusar.
“Tidak, Kapten. Radar
semuanya aman dari tadi,” jawab Flexx si penanggung jawab perangkat radar.
“Hmmm .. aneh. Dari tadi
aku melihatnya di menara, sampai kilat tadi berbunyi barulah tampak
pesawat-pesawat itu. Sinyalan! Kita
tertipu! Penyusup berhasil menembus pertahanan udara kita! Bagaimana bisa?! Apa
rumor tentang pengkhianat itu benar adanya?” Kapten Zeen merutuk dengan berang.
“Aktifkan perlindungan
otomatis!” perintah Kapten Zeen dengan segera.
“Siap, Kapten!” dengan
tangkas Andro mengerjakan perintah sang kapten.
“Ada apa ini?” tiba-tiba
suara seorang wanita terdengar sangat marah. “Kapten, apa yang terjadi?
Sebaiknya kau mulai memberikan penjelasan padaku sekarang juga!” Rupanya
walikota Ambersy telah tiba di markas komando begitu mendengar alarm tanda
bahaya.
“Oh, sinyalan!” gumam Kapten Zeen pelan. Ia sangat kesal pada dirinya
sendiri karena merasa kecolongan dengan pesawat-pesawat asing tadi. “Maaf, Madam.
Sepertinya kita punya penyusup.”
“Bagaimana bisa? Apa saja
kerjamu dari tadi?” walikota Ambersy berseru galak pada Kapten Zeen.
“Maaf, Madam. Entah kenapa
mereka bisa menyusup, saya benar-benar tidak mengerti karena….” Belum lagi
Kapten Zeen menyelesaikan penjelasannya tiba-tiba di monitor utama ruang kendali
tampak sesosok makhluk asing. Musuh mengambil alih sinyal radar!
“Huahaha! Salam Gagari-gagarian!”
terdengar tawa terbahak-bahak penuh percaya diri dari makhluk asing berkepala
kotak dengan dua buah sungut di atasnya. Rupanya para penyusup itu berasal dari
planet Gagarin! Kapten Zeen mengetahuinya karena ia pernah membaca legenda
mengenai mereka dari salah satu buku yang tersedia di rak QBaca milik
perpustakaan virtual pusat komando. Alien dari planet Gagarin konon memiliki
sapaan yang khas seperti tadi.
“Dasar kalian makhluk bumi!
Gampang sekali dimanfaatkan! Huahahaha!” si alien masih tertawa-tawa di layar
radar.
“Apa maksudmu gampang
sekali dimanfaatkan? Integritas kami tak diragukan di sini!” tukas walikota
Ambersy meradang. Sebenarnya bersama Kapten Zeen, walikota Ambersy pun
mensinyalir adanya dugaan pengkhianatan di antara para pasukan keamanan kota.
Intuisinya berkata ini adalah saat yang tepat untuk membongkar semuanya,
mengingat keamanan TelkomCity bisa ditembus dengan begitu mudahnya kali ini.
“Hahahaha! Kau tanya saja
pada abdi setiamu, Mr. BlekBlek di pojok sana. Huahahaha,” si alien tertawa sinis
sambil menunjuk Blek di pojok ruangan. Yang ditunjuk mengerut ketakutan.
“Jadi benar rupanya
selentingan itu! Kau rupanya pengkhianat itu, Blek!” Kapten Zeen berkata dengan
geram sambil matanya melotot ke arah sang asisten. Andro buru-buru menahan
tubuh Kapten Zeen yang nyaris saja menerjang Blek. Sejak walikota Ambersy
menetapkan bahwa Kapten Zeen-lah yang berhak menjadi kepala keamananan
TelkomCity, sebenarnya Blek tidak bisa menerima. Rupanya karena kedengkian
tersebut Blek malah membocorkan rahasia dan menjual informasi kepada musuh.
Walikota Ambersy memberi
tanda kepada Kapten Zeen agar tetap tenang dan kembali menghadapi si alien.
“Sekarang serahkan kunci
menuju Kristal-kristal energi itu atau …..!” ancam si alien.
“Atau apa kau makhluk tak
punya etika!” tantang Kapten Zeen.
“Atau akan kuhancurkan
kota ini. Hiahahahaha!” tawa makhluk itu berderai seiring lenyapnya ia dari
layar monitor. Radar utama kembali normal. Dan kali ini di layar menampilkan
salah satu pesawat asing tadi mengeluarkan semacam laser yang kemudian
ditembakkan dan menghantam salah satu sisi gedung Telkom Indonesia. Para
pekerja yang berada di dalamnya berhamburan dengan panik.
“Hhhhh … dasar alien tak
tahu malu!” teriak walikota Ambersy geram.
“Kapten Zeen, sekarang
saatnya! Kuserahkan keselamatan kota ini padamu!” Sambil mengucapkan itu
walikota Ambersy melepaskan anting-anting kanannya. Ia lalu mencopot sesuatu
dari anting tersebut. Rupanya sebutir Kristal energy! Dan kini kristal itu berpendar
menyinari ruangan. Kapten Zeen menerima Kristal itu dengan sepenuh hati. Ia
tahu persis apa yang harus dilakukannya kini.
“Andro, Flexx, cepat
kalian bersiap. Saatnya beraksi!” teriak Kapten Zeen. “Aku tak ingin masa
tugasku harus diakhiri dengan kegagalan. Aku harus bisa melindungi bukit
Kristal energi meski nyawaku taruhannya!”
“Siap, Kapten!” Dengan
sigap Andro dan Flexx mengikuti langkah Kapten Zeen. Sementara itu Blek si pengkhianat diringkus oleh pasukan penjaga keamanan yang lain untuk dimintai
pertanggungjawabannya.
Dalam perjalanan menuju
tanah lapang tempat para alien itu mendaratkan pesawatnya, Kapten Zeen memasang
sebutir Kristal energi yang diberikan oleh walikota Ambersy ke sabuknya. Dalam
sekejap tubuh Kapten Zeen bercahaya.
“Kekuatan
SuperSpeedy!!!!!”
serunya dengan lantang. Gelombang-gelombang biru elektromagnetik serta-merta
berloncatan dari gadget yang melingkari pergelangan tangan SuperSpeedy.
“Andro!
Flexx! Cepat jabat tanganku!” perintah Kapten Zeen. Keduanya langsung menyalami
sang kapten. Dengan satu hentak jabat tangan, tubuh keduanya ikut berpendar meski
tak secemerlang sang SuperSpeedy. Rupanya seperti itulah efek Kristal energi
yang menjadi aset TelkomCity. Kristal yang berukuran kecil seperti yang
digunakan Kapten Zeen saja sanggup menghasilkan energi super seperti itu.
Pantaslah satu bukit Kristal energi menjadi incaran semua makhluk alam semesta.
Tanpa
menunda waktu lagi, ketiga pahlawan itu langsung terjun menuju medan pertempuran.
Para alien dari planet Gagarin telah siap menghadang mereka. Sementara itu berkat
infrastruktur yang canggih dan mutakhir, --kolaborasi antara Indonesia Wifi,
kamera-kamera dari sistem Speedy Monitoring dan sinyal antenna Telkom Vision--,
para warga TelkomCity bisa menyaksikan jalannya pertempuran secara langsung
melalui televisi maupun streaming UseeTV. Sebagian mengintip dengan cemas dari
balik gorden rumah masing-masing. Semua orang berdoa untuk keselamatan Kapten
Zeen sang SuperSpeedy, juga Andro dan Flexx.
“Seraaanggg!!!” SuperSpeedy
memberi komando untuk memulai pertempuran. Dahsyat nian kekuatan yang
dipancarkan oleh Kristal energi itu. Segala yang dilakukan SuperSpeedy menjadi
luar biasa cepat. Ketika ia berlari kecepatan Telkom Speedynya menjadi luar
biasa lajunya. Pun ketika dia melontarkan senjata andalan dari Konten Speedy,
tenaganya menjadi luar biasa bertambah. Demikian pula dengan kamera pengintai
musuh Speedy Monitoring, jangkauan pengawasannya menjadi semakin meluas.
Andro dan Flexx tak
ketinggalan ikut mengerahkan kekuatan ke arah pasukan musuh. Andro memanggil
fitur boomerang tiga dimensi dari Konten Speedy, sementara Flexx memunculkan
fitur tombak. Keduanya lalu menyerang para alien dengan penuh semangat.
Di tengah pertempuran,
diam-diam dua pesawat alien menyasar bukit tempat Kristal energi berada.
Untungnya kamera pengintai Speedy Monitoring milik SuperSpeedy telah meluas
jangkauannya. Dengan mudah SuperSpeedy mengetahuinya sehingga kedua pesawat
alien tersebut gagal mencuri Kristal-kristal energi.
Pertempuran terus
berlangsung. Suasana semakin mencekam. Hingga akhirnya para alien dari planet
Gagarin itu mulai kocar-kacir. Mereka benar-benar tak menyangka kekuatan dari SuperSpeedy
dan kawan-kawannya. Menyadari keadaan itu si pemimpin alien yang tadi dengan
penuh percaya diri muncul di layar radar ruang kendali, mulai gugup. Apalagi
SuperSpeedy sudah bersiap mengeluarkan jurus pamungkasnya, TelkomFlash.
Kekuatan TelkomFlash ini sangat ditakuti oleh musuh karena ketika cahayanya
diarahkan pada sebuah objek maka objek tersebut akan tersedot dan terperangkap menjadi
salah satu fitur Konten Speedy.
Cahaya putih keluar dari
layar gadget di pergelangan tangan SuperSpeedy. Kekuatan TelkomFlash aktif. SuperSpeedy
mengarahkan sinar pada gerombolan alien Gagarin.
“Ampun, ampun, SuperSpeedy!
Kami menyerah! Jangan penjarakan kami!” ujar si kepala alien memohon.
“Mana bisa?!! Kalian sudah
mengusik ketentraman TelkomCity maka kalian harus rasakan akibatnya!” kata
SuperSpeedy tanpa ampun.
“Kekuatan TelkomFlash!!!”
SuperSpeedy berteriak lantang. Dalam sekejap sinar putih menyapu para alien Gagarin
beserta seluruh pesawatnya. Mereka tersedot masuk ke dalam gadget SuperSpeedy
dan berubah menjadi aplikasi baru dalam Konten Speedy yang bernama AlienZone.
Mengetahui
bahwa jagoan mereka, sang SuperSpeedy, telah memenangi pertempuran, seluruh
warga TelkomCity pun bersorak sorai. Mereka berhamburan keluar dari rumah-rumah
dan gedung-gedung untuk menyambut pahlawan mereka. Demikian pula walikota
Ambersy yang mengamati dari puncak menara komando mengacungkan jempol tangannya
sambil tersenyum bahagia. Dan SuperSpeedy sangat lega hatinya karena berhasil
menuntaskan seluruh misi dalam rentang masa tugasnya dengan sempurna untuk
menjaga TelkomCity. Sungguh hari itu telah terselamatkan berkat SuperSpeedy.
***
Panggung megah telah
berdiri di alun-alun utama TelkomCity. Rumbai-rumbai merah, putih, dan biru
tampak ramai menghias pentas. Tak ketinggalan umbul-umbul aneka warna
menyemarakkan seluruh lapangan. Sementara itu sayup-sayup alunan musik
menelusup ruang dengar para warga yang memenuhi taman kota tersebut. Kaki-kaki
tanpa sadar ikut bergoyang, dan mulut ikut berdendang menandakan betapa
merdunya melodi yang memenuhi udara. Pandai benar sang operator musik yang
bertugas dalam memilih lagu dari songlist Melon Indonesia untuk mengisi waktu
jeda sebelum walikota Ambersy naik ke panggung. Sementara itu dari beberapa
sudut kerumunan warga, sesekali terdengar gelak tawa. Apalagi penyebabnya kalau
bukan rasa geli mereka menyaksikan ulang momen ketika SuperSpeedy menyedot para
alien Gagarin pada pertempuran lalu. Sudah tiga hari ini topik tersebut menjadi
favorit warga dalam siaran UseeTV.
Hari ini adalah hari yang
sangat istimewa. Selain karena penghargaan akan diberikan kepada SuperSpeedy,
Andro, dan Flexx atas jasanya menyelamatkan TelkomCity, hari ini juga adalah
hari terakhir Kapten Zeen menjabat sebagai kepala keamanan kota. Suasana hati
warga kota menjadi campur aduk, antara bangga memiliki SuperSpeedy sehebat
Kapten Zeen namun juga sedih karena tak lama lagi ia harus meninggalkan mereka.
Tak lama berselang
akhirnya tampillah ketiga pahlawan TelkomCity di atas panggung. Riuh rendah
suara warga TelkomCity mengelu-elukan Kapten Zeen, sang SuperSpeedy. Bahkan
ketika walikota Ambersy mengalungkan medali penghargaan padanya, secara spontan
warga mulai meneriakkan kata-kata, “We
want Zeen, we want Zeen!” Berulang-ulang hingga suara tersebut mendengung di
udara bak nyanyian lebah raksasa.
Kapten Zeen tercekat
menyaksikan apresiasi warga akan dirinya. Matanya serasa memanas. Bersamaan
dengan itu walikota Ambersy dengan lembut menatap sang kapten seraya berkata,
“Kau dengar sendiri, kan, kapten? Warga menginginkanmu tetap di sini,” ujarnya.
“Demikian pula denganku,” lanjutnya, kali ini walikota Ambersy berbisik. Debar
aneh yang dirasakan kapten Zeen ketika pertama kali bertemu walikota Ambersy
pun tiba-tiba kembali berdetak di jantungnya.
“Tinggallah, kapten. TelkomCity membutuhkanmu, the world in your hand,” pinta walikota Ambersy.
“Tinggallah, kapten. TelkomCity membutuhkanmu, the world in your hand,” pinta walikota Ambersy.
*TAMAT*
Puanjaaang dan kreatif.. moga menang mbak :)
BalasHapusini padahal udah saya rem2 nulisnya, san... kalo ngga bisa2 jadi novel kayaknya :D *gayanya xixixi
HapusKreatif. Layak dibukukan :)
BalasHapusGutlak ya Icha
makasih k'niar :)
Hapussalah satu nominasi yang enak untuk disimak.. :)
BalasHapusreally? :)
HapusWAA...mBAK Risa kreatif neh, model kompetiblognya dibikin cerita layaknya kisah yg futuristik deh. GUd luck ya MBak:)
BalasHapusaamiin, rie :D
Hapushadeeuuh..kreatif bangget !!
BalasHapusSukses deh!
thanks, mba nchie :)
Hapuswah... keren banget nih ceritanya... jangan lupa mampir dan komen juga ya di http://rhianzflash.blogspot.com/2012/12/new-generation-super-speedy-world-in.html
BalasHapusthanks for visit ^^
Hapuswooow... kereeen... gudlak, mba.. itu gambar anaknya ya? :P
BalasHapushihihi iya, mba ley ... doakan yaaa :D
HapusNdak papa jadi novel, seruuuu :-)
BalasHapusApa khabar?
Gudluck ya GAnya :-)
alhamdulillah baik :)
Hapusjadi novel? sponsorin dong, dok hihihi
unik dan keren ceritanya. n please mhon kunjungan baliknya di blog saya dan sekalian mhon commentx trims :) http://achmadray.blogspot.com/2012/12/kisah-tentang-super-speedy-dan.html
BalasHapusthanks for visit :)
Hapuskeren! bakat jadi novelis ni!
BalasHapusaaminn :D
Hapusceritanya memang SERU!!!
BalasHapussemoga menang ya.... Good Luck! ^___^
thank you, dear ^_^
Hapuspasti menang ini mah...keren ^_^...full imajinasi...
BalasHapuspasti menang ini mah...keren ^_^...full imajinasi...
BalasHapuspasti menang ini mah...keren ^_^...full imajinasi...
BalasHapusahahaha nisa semangat banget komennya :D
Hapuswah ceritanya koplak nih.
BalasHapusngakak dulu nih.
ini kontes bukan sih?
kok jadnya kayak gini?
eh koplak itu apa sih?
HapusKoplak itu nama salah satu dusun di Desa Kebondalem Kidul, Kec. Prambanan, Kab. Klaten, Prov. Jawa Tengah mbak,, haha.
HapusBtw, salam kenal ya mbak ;)
Koplak itu sejenis gokil kali.
BalasHapus# q jawab soalnya yangs seharusnya jawab gak nongol
hehe, makasih udah bantu jawabin madjongke :p
Hapusgood luck ya semoga bisa menang
BalasHapusdoanya terkabul, mba ... alhamdulillah xixixi
Hapusmbak risa..keren ceritanyaa......panjang bangettt....^_^
BalasHapusini aja udah diampet2 biar ga tambah panjang :D
HapusCeritanya mengalir, Mbak Risa, enak ngebacanya. Ahaaa...., Kapten Zeen....!
BalasHapusmakasih, kang .. makasih udah baca hehe
HapusNice...
BalasHapuskunjungan siang hari
thanks for visit :)
HapusWuahhh jurnalistik nihh.
BalasHapusSelamat, menang tuh juara 1. Silahkan cek DISINI.
alhamdulillah .. thanks ^^
HapusImajinatif... kreatif... keren...
BalasHapussaya suka k' risa ^^
syukurlah kalo nunu suka hehehe
Hapusselamaaaat ya mbak :))
BalasHapusmakasih, binta ... ;p
HapusHalo, salam kenal. Selamat, ya. Kreatif banget! :D
BalasHapussalam kenal kembali mba haya ...
Hapusalhamdulillah :))
selamat ya :)
BalasHapusmakasih, prima :)
Hapusmantapsss blognya
BalasHapusmantap juga hehe
HapusSelamat ya :-)
BalasHapusmakasih :)
Hapusselamat ya. memang pantas jadi juara 1 :D
BalasHapusalhamdulillah :)
Hapushebaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat......i love you
BalasHapusaish, bingung sama akhirannya saya :D
HapusSelamat ya Mba... Silakan melengkapinya kembangkan melalui beberapa teknik bercerita.
BalasHapusmaksudnya gimana, kak bimo?
Hapusakhir menang juga.. selamat akh walaupun telat
BalasHapushaha boleh save2 gambarnya ya :D
BalasHapuspraktek hipnoterapi surabaya
hehe ceritanya lucu n seru. mampir juga ke blog ku ya mbak. :) mau belajar nulis nih
BalasHapus