Be
a Writer atau BaW
adalah nama dari sebuah grup yang mengakomodir para penulis Indonesia, secara rahasia. Bukan hanya penulis yang sudah
jadi, namun juga yang masih dalam proses belajar untuk menjadi penulis. Grup ini
didirikan oleh sang founder-nya yaitu Leyla Hana, justru bertujuan untuk
memfasilitasi orang-orang yang serius ingin belajar menulis. Sepertinya bu
Kepsek, demikianlah biasa kami memanggilnya, memahami betul bahwa salah satu
problem yang kerap ditemui oleh writers
wannabe adalah sukarnya menemukan sebuah wadah yang sanggup dengan tangan
dan hati terbuka memberikan bimbingan yang intens, kontinyu, anytime dan ehm,
free hehehe. Eh, maksud saya setidaknya itulah yang saya rasakan.
Adalah menjadi suatu kebahagiaan
tersendiri bagi saya, maksud saya dengan
reputasi saya yang belum jadi apa-apa dalam dunia tulis-menulis, beliau berkenan
mengundang saya untuk bergabung ke dalam grup Be a Writer atau BaW ini. Berawal dari keseringan saya tanya-tanya
ini itu melalui inboxnya, mungkin,
sehingga akhirnya diseretlah saya ke dalam grup.
Dan Alhamdulillah dengan diseretnya saya ke dalam salah satu grup
rahasia penulis Indonesia ini, Be a
Writer, saya seperti menemukan rumah baru di dunia maya. Sekarang tujuan
saya online kebanyakan adalah untuk menyimak aktivitas grup ini. Apalagi aturan
main dalam grup ini lumayan ketat, meski sekaligus dinamis. Tujuh hari dalam
seminggu, memiliki tema bahasan yang berbeda-beda. Ada tema Diary Day di hari
Senin, Sharing Day di hari Selasa, Blogging Day di hari Rabu, Promo Day di hari
Kamis, Review Day di hari Jumat, Business Day di hari Sabtu, daaaaan Free Day
di hari Minggu. Dengan variatifnya tema pembahasan maka beragam pulalah para
anggota BaW, atau para BaWers meluapkan segala isi kepalanya terkait tema-tema
tersebut setiap harinya. Ramaaaiiii selalu perbincangan di grup ini.
Satu hal yang selalu membuat betah di
BaW adalah, kau bisa mengajak bicara semua mentornya dengan leluasa. Tiada terasa
sedikitpun apa-apa yang namanya senioritas and whatsoever itu di sana. Unek-unek
apapun aman diungkapkan di sana, daripada
misalnya menggalau di akun sosial mediamu dan menghebohkan timeline-mu,
mendingan kamu masuk ke grup lalu sharing semua masalahmu, entah itu gembira,
dukalara, senang, susah … paling-paling siap-siap saja kamu digetok
(virtually). Tapi justru itulah yang menghangatkan hati. Selalu adaa saja
BaWers yang siap menepuk-nepuk punggungmu kala kau gagal, melontar-lontarkanmu ke
udara (virtually) ketika kau berjaya, menyediakan bahunya kala kau butuh
bersandar, memelukmu ketika kau terjatuh, hingga menuangimu dengan
nasihat-nasihat yang menyejukkan ketika kau salah langkah. Pokoknya komplit
plit plit…. Dan hebatnya semua itu bukan lagi soal dunia tulis-menulis, tapi
sudah dalam soal kehidupan juga. Hingga akhirnya rasanya seperti menemukan
rumah (eh sudah saya sebutkan tadi, kan?), a
family ….
Dan, yep, layaknya keluarga, begitu
pulalah yang kadang terjadi di dalam grup
rahasia penulis Indonesia, Be a
Writer ini. Kadang suasana memanas, kadang beda pendapat, kadang begini,
kadang begitu. Tapi ya namanya juga keluarga, setelah dibicarakan, didiskusikan
panjang kali lebar kali tinggi, biasanya terbukti
dengan komen yang mengularnagapanjangnyabukankepalang, akhirnya semuanya
masalah clear, selesai, kemudian teletubbies time, berpelukan (tentunya di
antara BaWer-woman saja, biasanya para BaWer-man-nya segera menyingkir ketika
hastag peluk dimulai).
Pokoknya jika disuruh membicarakan Be a Writer, BaW, saya bakalan menulis
panjang lebar (belum lagi saya ungkapkan
kebanggaan saya dengan prestasi para anggotanya ini lho!). Namun berhubung tulisan
saya ini rasanya sudah kepanjangan, maka sebagai penutup, saya akan sedikit
mengungkapkan mengapa grup ini sifatnya closed-group, rahasia. Tentu bukan
karena maksud hendak mengekslusifkan diri, namuuunnn kembali ke soal komitmen
keseriusan yang sempat saya sebut di awal paragraph tadi. Dengan membatasi
jumlah anggota, dimaksudkan agar proses pembelajaran lebih efektif, proses
penyerapan ilmu lebih maksimal, perhatian pada para anggotanya bisa lebih
intens. Bayangkan jika grup ini besar dan beranggotakan ribuan, siapa mau kenal
siapa? (Dan bayangkan jumlah notifikasi fb-mu nanti, sedangkan ini anggotanya cuma segini
aja aktifnya bukan main!) Jadi makanya grup ini tertutup. Bukan berarti
yang belum jadi anggota harus berkecil hati dan tidak mungkin lagi masuk
menjadi bagian keluarga besar BaW. Kuberi tahu sebuah rahasia, kesempatan itu masih
ada, buka saja mata dan telingamu. Karena di BaW disiplinnya sangat tinggi,
jadi RESHUFFLE anggota sangat mungkin terjadi …. So, sementara menunggu
bergabung, teruslah saja menulis dan sementara ini temuilah kami di blog
resminya Be a Writer atau akun
twitternya @bawindonesia. Enjoy BaW... :)
Teletubbies :) saatnya berpelukan ketika menemukan sesama penggemar Stand Up Comedy...ah hidup memang hanyalah senda gurau belaka :D
BalasHapus#... Tinkywinky.. Dipsy.. Lala.. Pow.. ^_^ berpelukan.. #
BalasHapussampai jumpa.. da.. daagh.. asyik di BAW bisa jadi balita lagi.. he.. he..
Menulis panjang lebar, tapi koq baru posting sekarang?
BalasHapus*hihihi kabuuur*
*Balik lagi*
Memang asyik ya di BaW, semua mentor bisa diajak ngobrol, ndak jaim
*kabuur lagiiiiiiiiiiiii*
manis sekali tulisannya,.. jadi pengen punya rumah virtual..hehe
BalasHapusWeih, pengen ikutan gabung ke grupnya Mbak..cara gabungnya gimana ya Mbak?
BalasHapusTerima kasih atas tulisan GA BAW, Marisa Agustina.. suksess selalu :D
BalasHapusterimaksih informasinya semoga makin sukses. . .
BalasHapusngintip kesana ah kalau ikutan belum pede :-D
BalasHapusHihi.. sama dengan Mak Lidya.
BalasHapusihiks.. terharu.. :-)
BalasHapusikut terharu :(
BalasHapus