25.1.13

1001 Macam Makna Jempol


Kawan, apa kau suka tebar jempol di facebook? Status ini, jempol. Status itu, jempol. Foto ini, jempol. Foto itu, jempol. Saya iya, hehe. Apakah setiap jempol berarti suka? Tidak juga. Tidak semua jempol saya bermakna suka. Makanya saya sebenarnya tidak mengerti kenapa ungkapan ‘like’ atau ‘menyukai’ tersebut diwakilkan pada lambang jempol. Karena menurut saya ada 1001 macam makna jempol. Bukan hanya sekadar suka.

Tak percaya? Coba perhatikan, dalam akun-akun yang berupa fanspage, yang tak jarang mengupload peristiwa-peristiwa memilukan, entah itu dalam bentuk foto maupun kisah, biasanya tetap saja menuai jempol. Apakah itu berarti si penjempol menyukai peristiwa pilu itu? Belum tentu, kan? Maka dalam hal ini jempol tentunya bukan indikator suka atau tidak suka.

Jempol!!!
(ambil gambar dari : faqieh.pun.bz)

1001 macam makna jempol, saya pribadi terkadang memberikan jempol untuk statement tertentu sebagai ungkapan bahwa saya telah membacanya. Melalui jempol saya ingin mewakilkan kalimat, “Hei, saya sudah membaca tulisanmu, ya!” Terutama ketika saya enggan berkomentar.

Atau sebaliknya, ketika saya menuliskan sesuatu, kemudian seseorang mengomentarinya. Terkadang saya menjempoli komentar tersebut, bukan indikator kesukaan, namun sebagai tanda ‘saya sudah membacanya’.

Berkenaan dengan 1001 macam makna jempol, ada satu hal yang cukup menggelitik, yaitu ketika ada kompetisi yang penilaiannya semata berdasarkan jumlah jempol yang berhasil dikumpulkan. Sampai-sampai hal semacam ini dilihat beberapa pihak tertentu sebagai peluang bisnis. Konon ada lho penyedia jasa jempol berbayar! Benar tidaknya entahlah, tanyakan saja pada semilir angin yang mengembuskannya.
Tapi mengenai lomba yang berbasis jempol, tidak berarti saya seratus persen antipati lho ya. Toh beberapa kali saya juga mengikuti lomba yang semacam itu. Meski saya kadang tetap saja geleng-geleng kepala ketika ada penyelenggara lomba yang memilih pemenang berdasar jempol saja. Apa yang mereka pikirkan? Tidakkah mereka tahu bahwa jempol bisa diperjualbelikan? :D.

Tapi kalau saya perhatikan dengan saksama, ketika sebuah lomba mencari pemenang berdasar jumlah jempol, biasanya sponsornya adalah sebuah produk baru. Yang mana produk tersebut butuh dikenal seluas-luasnya sehingga dibuatlah lomba jempol itu. Karena untuk menjaring jempol yang banyak, seseorang harus pandai urusan networking, kan? Menggalang dukungan sepanjang-kali-lebar-kali-tinggi-nya. Sehingga otomatis orang-orang jadi tahu produk yang  dipromosikan secara tak langsung.

Nah, kawan, seberapa sering kau menjadi donor jempol?

Jempol berarti suka. Jempol berarti setuju. Jempol berarti penanda sudah baca. Jempol berarti apresiasi. Jempol berarti dukunglah saya. Jempol berarti…… (berhubung judulnya ‘1001 macam makna jempol’, ada yang mau menambahkan supaya benar-benar jadi 1001 makna?)

22 komentar:

  1. waaah.. bener ada loh mbak pengusaha yg menawarkan jasa jempol 10nya dihargai 1000 kalau gak salah ingat.. *lantang bicara krn sy pernh dapat inbok begitu*
    meski skrg udah males ikut kuis2 ato lomba yg dinilai banyakan jemolnya tapi kalau pas ada tmn minta sll saya kasih deh asal pas inet ga lemot. insyaAllah bernilai sedekah kan ya hehe.. smoga.
    satu lagi syaratnya : asal mintanya gak pake inbok rombongan.. seinbok isinya berjibun orang.. nyebelin binti mengganggu itu namanya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. waa nyoba yuk beli jempol, mbak binta :D

      Hapus
  2. Aku termsk yg jarang ngasi jempoll mbak hehehe...sependapat jika di FB ngasi jempoll bkn berarti suka tp sbg penanda bahwa kita udah baca....

    BalasHapus
  3. GA terlalu suka kontes yang berdasarkan like Mba..
    tapi niy jempol ampe gendut, nge like status orang tyus :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo jempolku jadi kekar njempolin, binaragampol :D

      Hapus
  4. Yang masih menjadi masalah adalah ketika berita duka atau sedih kemudian diberi jempol. "Lho, ini kan sedih, kok diberi jempol, emang suka dengan kesedihan ini?" Padahal, yang memberi jempol bermaksud menunjukkan perhatian terhadap kesedihan itu, tapi ga bisa koemntar, hanya jempol yang dpt diberikan untuk menunjukkan kesedihan. Nah lho?!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi itulah salah satu makna jempol, kang...

      Hapus
  5. aku termasuk yang jarang ngejempolin, tapi kalo diminta ya oke2 aja, hehehe :D

    BalasHapus
  6. seratus jempol untuk tulisan ini! :D
    Terus semangat nge-blog, ya! :D

    BalasHapus
  7. ada juga makelar jempol loh, biasanya buat lomba sampai segitunya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. soalnya kadang hadiah lomba bener2 menarik kali ya mba :)

      Hapus
  8. Aku suka tebar jempooool :)

    BalasHapus
  9. Seriiing. Kadang2 karena kasian belum ada yang mendonorkan jempol maka saya menjempolkan diri di statusnya qiqiqi
    Gpp kan, namanya juga "sedekah gerakan jari", murah meriah, bikin orang senang

    BalasHapus
    Balasan
    1. apalagi kalo kita sama2 ikut lomba ya kak qiqiqiqiq

      Hapus
  10. emang suka membingungkan
    cerita mengharu pilu kok teriak di chat
    laikin status ane dong...

    BalasHapus
  11. Sayang disini gak ada jempolnya, udah selesai baca nih..:D

    BalasHapus
  12. Mbak,maaf nih mau nanyaa,kardusnya cukup 1 kah?please respect
    O`iya nanti saya mau membuat karakter kucing dengan kumis sedotan lo:)

    BalasHapus