17.2.12

Man Jadda Wa Jada

Saya baru benar-benar memperhatikan kalimat ini setelah membaca bab-bab awal novel Negeri 5 Menara. Man jadda wa jada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Saya tertegun. Kenyataan bahwa saya mendapati dua buah kata ajaib, yang apabila saya kunci lalu ringkaskan pun artinya tetap saja luar biasa :

SUNGGUH-SUNGGUH ---> BERHASIL

Hei!
Sungguh-sungguh baru bisa berhasil!
Goooonnggggg! Seolah seperangkat gong dipukul tepat di telinga saya, menghasilkan aha-moment.

Aha! Pantas saja saya belum berhasil-berhasil. Lha wong sejauh ini saya sepertinya tidak serius melakukan apapun. Tidak serius dalam artian tidak fokus, lekas bosan. Baru sebentar melakukan ini sudah beralih ingin melakukan itu, lihat ini mau lihat itu mau … Akhirnya, semua tidak ada yang menonjol, tidak berhasil … menurut saya.

Lalu saya mencoba menelaah ‘orang-orang berhasil’ versi saya, mengamati dan menganalisa mengapa mereka kok bisa saya nilai berhasil. Ternyata, tiap-tiap mereka memang melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Fokus di satu hal. Contoh, Bung Ippho dengan konsep bisnis otak kanannya. Bapak Ali Akbar dengan konsep Playboy Marketingnya. Bung Rangga Umara dengan Lele Lela-nya. Semua jelas, punya ciri khas, menjalankan satu konsep bisnis dan BERSUNGGUH-SUNGGUH makanya secara sunnatullah, pada akhirnya BERHASIL. Man jadda wa jada ……….

Bandingkan dengan saya :

Lihat tetangga punya bisnis pendidikan, ikut-ikut ingin punya yayasan pendidikan. Lalu sudah sejauh mana eksekusinya? Nol…
Lihat saudara punya usaha penyewaan peralatan pengantin, jadi ingin nyemplung di dunia itu juga. Terus, sudah mulai? Belum juga…
Lihat teman-teman berkarya menuliskan banyak buku solo, pengen juga. Sudah sejauh mana? Yaaa, baru mau bikin konsep, lumayanlah daripada dua yang di atas tadi…
Beberapa hari belakangan ini bolak-balik ke penjahit, mau juga bisa menjahit. Maka belilah mesin jahit … -___-“

Hadeuuuhh, dimana MAN JADDA nya? Dan kapan WA JADA nya?

Btw, saya bertanya-tanya sendiri man jadda wa jada ini berlaku juga tidak sih untuk perbuatan jahat? Misalnya seorang pencuri, tidak tertutup kemungkinan kan ia menerapkan nasihat ini untuk keberhasilan aksinya? Bersungguh-sungguh mengintai, memilih mangsa, mempelajari situasi sebelum menjalankan aksinya agar berhasil. Seorang pencuri pun pasti ingin berhasil kan ya? (naudzubillah) Dan bila bersungguh-sungguh memang pasti akan berhasil kok … Buktinya, lihat saja di sekitar kita, adaaa saja kasus pencurian. Dari sekadar ‘mencuri’ sandal, ‘mencuri’ biji coklat, mencuri ayam sampai mencuri uang negara! Dengan hukuman yang biasanya sih, semakin besar yang dicuri semakin ringan … Jadi kata orang-orang, kalau mau nyolong sekalian aja yang gede, kelas kakap biar aman, ups ngelantur! Astaghfirullah…. Pantesan negeri ini kacau-balau.

Kembali ke topik, berarti bersungguh-sungguh pun ternyata ada etikanya ya? Bersungguh-sungguh bukan lantas serampangan mengartikannya. Ternyata semua tetap harus dalam koridor aturan yang baik dan benar. Kalau yang disungguh-sungguhi keluar dari garis batas aturan yang benar maka meskipun berhasil, alangkah tidak kerennya … Berhasil gara-gara : bersungguh-sungguh mencuri, bersungguh-sungguh merampok, bersungguh-sungguh menipu … weeewww …

So? Saya harus memastikan diri bahwa BERSUNGGUH-SUNGGUHnya saya ketika memulai sesuatu adalah tidak keluar rel, niat diperbaiki, caranya harus tetap sesuai syariat, agar keBERHASILANnya kelak selalu berada dalam ridhoNYA.

Man jadda wa jada! Aku pasti bisa! Insya Allah ……
^_^

(Tulisan ini dibuat dalam rangka memotivasi dan menyentil diri sendiri)

4 komentar:

  1. bener mbak...apa2 yg dilakukan setengah2 biasanya ngga pernah berhasil...tp kalo kita fokus pada satu titik....Insya Allah berhasil.....mudah2ana ku juga bisa seperti itu ah...bersungguh2 dan berhasil...aamiin

    BalasHapus
  2. amiin...semoga niat baik mbak risa untuk bersungguh-sungguh menekuni satu hal bisa terwujud dan berhasil ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin ... :)
      makasih doanya, mbak.
      sukses juga untukmu ^^

      Hapus