Tragedi Bayam
Pada suatu hari, Annisa, adik saya, seorang mahasiswi co-as FKG Unpad, menelepon mamanya (yaitu mama saya juga).
Annisa : ”Ma, kenapa ya saya tadi masak sayur bayam kok lama sekali empuknya?”
Mama : (keheranan) “Hah? Bayam apa kamu masak tho? Wong kalo bayam itu dimasukkan ke air panas saja langsung layu? Jangan-jangan kamu salah?”
Annisa : “Masa’ sih? Bayam itu yang daunnya kayak telapak tangan!”
Mama : “Oalah, itu daun singkong!”
Tragedi Kangkung
Pada suatu hari Dewi, adik (ipar) saya, seorang marketing di Daihatsu Astra, berbelanja di swalayan dengan mama (mertua)nya (yaitu mama saya juga).
Mama : “Mau masak apa tho, Wi?”
Dewi : “Mau masak kangkung aja, Ma.”
Dewi beranjak menuju ‘kangkung’ lalu asyik memilih-milih.
Mama : “Wi, katanya mau masak kangkung?”
Dewi : “Iya, Ma ini pilih-pilih dulu.”
Mama : “Lho, itu kan daun singkong, yang ini kangkung.”
Dewi : (cekikikan geli sendiri)
Kok bisa dua kejadian di tempat dan waktu yang berbeda sama-sama melibatkan daun singkong ya? By the way, buat adik-adikku yang cantik cantik ayooo belajar lagi mengenali aneka dedaunan. Ha ha ha…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar