Janjiku janji pelaut. Kamu kepikiran tidak apa makna kalimat tersebut? Kenapa janji dilekatkan kepada profesi pelaut? Saya awalnya tidak pernah kepikiran, hingga saya berteman dengan beberapa kawan yang suaminya pelaut. Saya sering merenungi kehidupan mereka, hubungan jarak jauh mereka. Aneh juga sih, mereka yang menjalani kenapa saya yang merenungi, sibukku deh! :v Tapi seriusan, kadang tidak perlu kita yang mengalami, pelajaran hidup boleh datang dari hasil renungan, kan? *uhuk*
Mbuh, yang kepikiran kok malah gambar ini ;p Ambil gambar dari dailymail.co.uk |
Kalau kamu punya pasangan seorang pelaut, maka sudah pasti hubungan kalian akan menjadi sebuah LDR, long distance relationship. Ya habis bagaimana, namanya pelaut kerjaannya ya di laut, mengarungi samudera tanpa ada kemungkinan bisa memboyong anak istri tinggal bersama. Ya, masak tinggal di kapal, kan? Hehehe. Jadi tidak ada pilihan selain LDR. Dan dari dengar-dengar cerita, LDR pelaut tidak sama dengan LDR yang lain, dalam arti keterbatasan komunikasi kadang menjadi salah satu menu yang harus dinikmati. Paham kan maksud saya? Enggak? Hadeeeh! :D
Begini, untuk LDR selain pelaut, kamu bisa tiap hari mengontak kekasih hatimu. Mau whatsapp, bbm, atau lainnya, itu memungkinkan. Tapi di lautan, hal itu tidak bisa karena sepertinya samudera memiliki blankspot di mana-mana. Bisa saja berhari-hari keluarga di darat harus putus komunikasi dengan sang pelaut. Yep, putus kontak berhari-hari! Wih, hebat ya yang sanggup menjalaninya?
Nah, kembali ke janjiku janji pelaut, di situlah saya merasa menemukan jawaban akan makna kalimat tersebut. Sekali seorang pelaut berjanji maka pasangan pelaut harus memiliki hati yang lapang seluas samudera untuk memegangnya. Untuk tidak berpikir yang bukan-bukan. Untuk saling menjaga. Saling setia. Bayangkan! Ketika berhari-hari tidak ada kontak seperti itu, kalau kamu, bisakah kira-kira tetap berpikir waras? Untuk terus percaya, percaya, dan percaya. Karena pada kenyataannya seorang pelaut biasanya akan selalu tahu jalan pulang, ke mana mereka harus kembali berlabuh. Janjiku janji pelaut.
Janjiku janji pelaut...
BalasHapusMembayangkan si doi suatu saat berangkat melaut